🆕 Digital Art Release: Stand With Palestine 💔 🇵🇸  – Lihat di sini

Mengenal Color Gamut sRGB, Adobe RGB, NTSC, DCI-P3 dalam Desain Grafis

Aji Zakaria

Pada dasarnya perangkat digital seperti tv, monitor, smartphone, kamera digital, proyektor, scanner dan printer memiliki batasan tersendiri dalam memproduksi warna.

Akibatnya, reproduksi warna yang dihasilkan dari setiap perangkat bisa menjadi berbeda-beda.

Nah, agar dapat lebih selaras, diciptakanlah standar warna yang ditetapkan secara internasional sebagai acuan bagi para produsen dalam memproduksi perangkat digital tersebut.

Pernahkah Anda ketika menggambar atau mengedit foto di komputer, hasil gambar terlihat sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Namun ketika Anda membukanya di smartphone, ternyata warnanya menjadi berbeda? Entah itu lebih pekat, atau malah lebih pudar?

warna di komputer berbeda dengan di smartphone

Kenapa bisa begitu?

Hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan spesifikasi pada masing-masing perangkat. Kita perlu memahami apakah perangkat yang kita gunakan sudah mendukung color accuracy untuk kebutuhan desain grafis atau tidak?

Nah, supaya tidak terjadi hal yang demikian itu, maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu macam-macam profil warna agar gambar yang kita punya bisa tetap konsisten warnanya ketika kita buka pada device yang berbeda.

Karena hal itulah, para perusahaan teknologi menciptakan standarisasi warna untuk mengatur bagaimana suatu warna ditampilkan sebagai color gamut.

Apa Itu Color Gamut?

Color Gamut adalah rentang warna dalam spektrum warna yang dihasilkan oleh perangkat tertentu sehingga dapat dilihat dan diidentifikasi oleh mata manusia.

Contohnya seperti ini:

Gambar di atas merupakan diagram kromatik yang diciptakan oleh CIE (International Commission on Illumination) pada tahun 1931.

Terkait dengan diagram kromatik di atas, contoh sistem warna paling mendasar yang digunakan oleh monitor dalam menampilkan gambar adalah sistem warna RGB (red, green, blue).

Sehingga rentang warna yang dapat dihasilkan oleh monitor ditampilkan dalam garis koordinat x dan y yang membentuk garis segitiga. Yang mana garis koordinat segitiga tersebut mencakup area warna merah, hijau, dan biru.

Kira-kira seperti itulah cakupan area dari ruang warna RGB yang digunakan oleh sistem komputer.

Mengenal Perbedaan Warna RGB dan CMYK dalam Desain Grafis

Ketika Anda menggunakan aplikasi editing foto atau gambar semacam Adobe Photoshop, CorelDRAW, Affinity Designer atau semacamnya, maka Anda akan menemui pilihan profil warna ini (RGB dan CMYK).

Apa itu RGB dan CMYK? Simak penjelasannya berikut ini:

perbedaan rgb dan cmyk
  • RGB adalah singkatan dari Red, Green, dan Blue.
  • CMYK adalah singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Black

Warna RGB adalah warna yang dihasilkan dari cahaya dan digunakan untuk menampilkan gambar digital pada monitor.

Sedangkan warna CMYK adalah warna yang dihasilkan dari tinta printer. Warna CMYK cocok digunakan untuk menampilkan gambar dalam media cetak (printing).

Cakupan warna RGB lebih luas daripada CMYK.

Color Gamut Pada Desain Grafis dan Fotografi

Lalu apakah ada kaitannya color gamut dalam desain grafis? Tentu saja ada.

monitor desain grafis

Dalam desain grafis, kita membutuhkan monitor komputer yang mampu menampilkan repoduksi warna yang akurat.

Baca: Tips Memilih Monitor Desain Grafis Terbaik

Akurasi warna sangat penting, terutama bagi kalangan desainer yang bekerja dalam industri percetakan, atau fotografer dan videografer yang sering kali membutuhkan aplikasi foto dan video editing.

monitor untuk desainer grafis

Akurasi suatu monitor dalam menampilkan warna tergantung dari spesifikasi yang dimilikinya. Spesifikasi yang digunakan mengacu pada standar warna yang telah ditetapkan secara internasional.

Pada prakteknya dalam dunia desain grafis, ketika kita menggunakan aplikasi editing foto ataupun aplikasi untuk menggambar digital di komputer (seperti Photoshop, Affinity Designer, CorelDRAW, dsb), tentu kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya color palette.

Di color palette inilah kita bisa memilih beragam warna RGB untuk mewarnai ketika menggunakan aplikasi desain grafis.

Pada color palette ada lagi yang namanya HSL, yaitu Hue, Saturation, dan Lightness.

hsl hue saturation lightness

Nilai dari warna tersebut masih bisa diubah-ubah sesuai dengan parameter yang kita inginkan.

Apa Itu Hue, Saturation, dan Lightness (Luminance)?

  • Hue adalah perbedaan dari masing-masing warna itu sendiri. Contohnya, ada merah, hijau, biru, dsb.
  • Saturation adalah intensitas dari hue. Warna yang terlihat “ngejreng” biasanya memiliki tingkat saturasi yang tinggi, begitu pun sebaliknya.
  • Lightness adalah tingkat kecerahan dari hue. Lightness biasanya dikenal juga dengan istilah Luminance.

Itulah salah satu bentuk implementasi color gamut paling sederhana yang kita lihat dalam aplikasi desain grafis.

Macam-macam Standar Warna Internasional dan Akurasi yang Dihasilkannya

Nah, ada beragam standar warna yang digunakan oleh perangkat digital saat ini. Masing-masing digunakan sesuai dengan kebutuhannya tersendiri.

Semakin bagus standar warna yang disematkan pada sebuah monitor, maka akan semakin mahal harga monitor tersebut.

sRGB

sRGB adalah standar warna yang paling umum digunakan oleh perangkat digital saat ini untuk menampilkan gambar. Contohnya pada perangkat seperti monitor, printer, dan bahkan internet.

apa itu srgb

sRGB pertama kali diperkenalkan oleh Microsoft, HP, dan beberapa brand lainnya pada tahun 1996 dan digunakan sebagai sistem warna default oleh sistem operasi Windows hingga saat ini.

Memang cakupan warna dari sRGB paling kecil dibandingkan dengan standar warna yang lain. Namun profil warna sRGB sudah disupport oleh semua perangkat display digital yang ada saat ini.

Tips jika kamu ingin membeli monitor, carilah monitor yang mendukung standar warna untuk editing dan desain grafis, setidaknya dengan nilai presentasi sRGB di atas 100% untuk mendukung tampilan warna yang lebih kaya. Meskipun memang angka 100% sRGB bukanlah satu-satunya penilaian bagus atau tidaknya suatu monitor. Masih ada beberapa faktor lainnya yang juga perlu dipertimbangkan.

Adobe RGB

Adobe RGB mempunyai cakupan warna yang lebih luas daripada sRGB. Dibuat oleh perusahaan Adobe untuk mengatasi kekurangan yang ada pada sRGB. Adobe RGB cocok digunakan oleh para desainer ataupun fotografer untuk kebutuhan desain grafis, terutama untuk media cetak (printing).

Foto yang dicetak dengan menggunakan profil warna Adobe RGB akan terlihat “lebih hidup” dengan kombinasi warna yang lebih “vibrant”.

perbedaan adobe rgb dengan srgb

Namun untuk bisa menggunakan Adobe RGB tentunya perangkat yang digunakan juga sudah harus mendukungnya. Baik itu aplikasi editing, monitor, dan printer harus support Adobe RGB pada spesifikasinya.

NTSC

NTSC adalah singkatan dari National Television Standards Committee yang dibentuk pada tahun 1953.

Sesuai dengan namanya, standar warna NTSC dikembangkan untuk televisi.

apa itu ntsc

Pada zamannya, jenis TV yang paling umum digunakan adalah CRT monitor. Atau yang kita kenal sebagai monitor tabung.

TV tabung dikenal tidak stabil dan sangat tidak akurat dalam menampilkan warna. Oleh karena itu, NTSC mengalami penyesuaian pada tahun 1976 oleh European Broadcasting Union (EBU).

Kini, NTSC yang baru dikenal dengan nama 72% NTSC, didasarkan pada teknologi TV yang lebih maju dan stabil. Nilai 72% artinya mencakup 72% dari warna yang ada pada NTSC asli yang dibentuk pada tahun 1953.

DCI-P3

DCI-P3 adalah singkatan dari Digital Cinema Initiatives – Protocol 3. Dikembangkan untuk kebutuhan industri cinema digital dan film bioskop.

Penggagasnya adalah perusahaan studio film layar lebar ternama seperti Warner Bros, Metro-Goldwyn-Mayer, Twentieth Century Fox Film, Universal Studios dan SONY Pictures Entertainment yang tergabung dalam asosiasi.

DCI-P3 mempunyai cakupan warna 25% lebih banyak dari sRGB.

apa itu dci-p3

DCI-P3 dikembangkan atas dasar perkembangan digital. Ketika orang-orang sudah mulai menonton film dari platform yang berbeda, seperti smartphone, tablet, atau komputer dibandingkan dengan pergi ke bioskop tradisional.

Kesimpulan

  • sRGB adalah standar warna yang paling umum digunakan. Website di internet, monitor, printer, scanner, aplikasi editing, dsb. Misalnya untuk sekedar upload foto di media sosial, warna sRGB sudah cukup.
  • Adobe RGB adalah standar warna untuk kebutuhan desain grafis terutama lebih spesifik untuk media cetak (printing).
  • NTSC adalah standar warna yang digunakan pada televisi.
  • DCI-P3 adalah standar warna yang dikembangkan untuk menggantikan sRGB karena mempunyai cakupan warna yang lebih luas. DCI-P3 saat ini mulai banyak digunakan pada smartphone kelas high-end, camera, dan monitor.

Perangkat digital yang mendukung standar warna Adobe RGB dan DCI-P3, biasanya dijual di pasaran dengan harga relatif lebih mahal.

Baca Juga:

Follow:
Sharing tutorial digital art di Instagram: @ajizakaria
2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *