🎵 New Song Release: Ajizak – Gaza Terluka feat. Zara 🇵🇸  – ▶️Play Now

Mengenal Sepeda E-Bike Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Aji Zakaria

Seiring dengan perkembangan teknologi, tren penggunaan e-bike mulai semakin populer di kalangan pesepeda dunia, termasuk juga Indonesia.

Apa itu e-bike? Sepeda e-bike adalah jenis sepeda bertenaga listrik yang menggunakan baterai sebagai sumber energi penggeraknya. Sesuai dengan namanya, e-bike merupakan singkatan dari Electric Bike.

sepeda-listrik

Sepeda E-Bike dengan Sistem Pedal Assist (Pedelec)

apa-itu-sepeda-ebike-listrik

Jenis sepeda e-bike yang paling populer saat ini rata-rata menggunakan sistem pedal assist (pedelec).

Sehingga walaupun menggunakan tenaga listrik, tetapi tidak serta merta membuat sepeda ini akan melaju begitu saja tanpa digowes.

Pesepeda masih tetap harus mengayuh pedalnya untuk dapat mengaktifkan sensor pada motor listrik. Ketika pedal dikayuh, maka sensor pada motor listrik akan bekerja. Fungsinya adalah untuk memberikan energi dan power tambahan, sehingga kayuhan pedal akan terasa jauh lebih ringan dan berefek pada meningkatnya kecepatan sepeda.

Dengan begitu, akselerasi sepeda akan menjadi semakin cepat dan gesit.

mesin-motor-penggerak-sepeda-e-bike
Mid Drive Motor (mesin penggerak pada sepeda e-bike)

Nah, sistem yang digunakan pada sepeda e-bike inilah yang disebut dengan Pedal Assist. Atau nama lainnya disebut juga dengan Pedelec (pedal electric cycle).

Sepeda E-Bike Merk Rotwild dengan mesin Shimano EP8
Motor penggerak terletak di bagian crank menyatu dengan pedal. (Foto: Sepeda merk Rotwild, pabrikan asal Jerman)

Mesin dan motor penggeraknya berada di bagian tengah sepeda. Terintegrasi dengan crank (tempat pedal). Sehingga motor listrik inilah yang akan memberikan power tambahan ketika sensor mendeteksi adanya putaran pada pedal.

Jadi sepeda e-bike generasi terbaru ini tidak menghilangkan esensi olahraga dari bersepeda itu sendiri. Karena dia tidak menggunakan sistem throttle atau gas di handle bar seperti halnya sepeda motor.

Rasa lelahnya untuk berolahraga tentu saja masih tetap ada. Hanya saja akan lebih berkurang, sehingga akan lebih fun alias menyenangkan. Karena kita tidak perlu mengeluarkan effort dan menguras tenaga lebih banyak.

Seakan-akan ada orang yang mendorong kita dari belakang. 😀

Selain tipe mid drive motor (letak mesin di tengah crank), ada juga tipe rear drive motor (letak mesin ada di bagian roda belakang). Contoh sepeda e-bike yang menggunakan tipe mesin di roda belakang ini adalah Polygon Kalosi Miles:

Melewati Tanjakan dan Jarak yang Jauh Jadi Lebih Cepat dan Mudah

Melewati jalan menanjak yang landai dan panjang pun bukan lagi menjadi halangan yang berat. Tanjakan tersebut akan bisa kita lalui dengan lebih ringan dan mudah jika menggunakan e-bike.

Ini dia, gimana kerennya e-mtb (sebutan untuk sepeda gunung, electric mountain bike) ketika digunakan untuk berpetualang dan melewati jalur pegunungan (adventure).

Ducati juga meluncurkan produk sepeda e-bike

Untuk menempuh jarak yang cukup jauh pun bukan lagi menjadi sebuah hambatan. Yang biasanya harus diangkut menggunakan mobil (loading), sekarang bisa langsung kita gowes sendiri ke tempat tujuan menggunakan e-bike.

Foto: Specialized.com Turbo Kenevo

Atas dasar inilah, sepeda e-bike bisa menjadi pilihan yang tepat untuk diajak berpetualang, misalnya di daerah pegunungan.

Atau bisa juga digunakan sebagai sarana transportasi di daerah perkotaan. Untuk kegiatan urban ataupun bike to work ke kantor.

Perbedaan E-Bike dengan Sepeda Biasa (Non E-Bike)

Pembahasan di atas sebetulnya sudah menjawab pertanyaan ini.

Perbedaannya jika menggunakan sepeda biasa, rata-rata kecepatan yang bisa dicapai adalah 10-20 km/jam. Untuk para atlet profesional yang menggunakan sepeda balap road bike ada yang bisa sampai 50 km/jam.

Itu pun baru akan tercapai ketika menggunakan seluruh tenaga secara maksimal dengan kondisi jalan yang menurun.

Sangat melelahkan.

Sedangkan dengan menggunakan e-bike, kecepatan rata-rata tersebut bisa dilampaui dengan lebih mudah tanpa harus menguras tenaga yang banyak.

Dibandingkan dengan sepeda biasa atau tradisional, tentunya e-bike menawarkan banyak kelebihan sebagai solusi sepeda masa depan.

Kelebihan sepeda e-bike:

  • Kayuhan pedal lebih ringan karena didorong oleh bantuan tenaga listrik
  • Akselerasinya lebih cepat
  • Terdapat beragam pilihan mode kecepatan (mode eco/boost)
  • Cocok untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh (berpetualang atau kegiatan urban)
  • Melewati tanjakan lebih mudah, tidak perlu mengeluarkan tenaga berlebihan
  • Baterai bisa digunakan hingga jarak tempuh lebih dari 100 km (untuk setiap kali charge)
  • Sebagai transportasi alternatif dari sepeda motor yang lebih simple, murah, dan ramah lingkungan
  • Sensasi yang lebih menyenangkan, fun-nya dapat, olahraganya pun dapat

Disamping ada kelebihan, tentunya juga ada kekurangan.

Kekurangan sepeda e-bike:

  • Harga sepeda e-bike relatif lebih mahal daripada sepeda biasa yang manual (puluhan hingga ratusan juta rupiah)
  • Perlu perawatan ekstra pada baterai dan sistem kelistrikannya (motor/dinamo)
  • Komponennya eksklusif, ada beberapa part dan suku cadang khusus pabrikan yang tidak bisa menggunakan part sepeda biasa
  • Untuk e-bike tertentu, bobotnya lebih berat daripada sepeda biasa (tapi sekarang perlahan sudah mulai banyak inovasi untuk mengatasinya)

Bagi yang punya budget mencukupi, kekurangan tersebut memang tidaklah menjadi masalah. Mengingat kelebihan-kelebihan yang ditawarkan oleh e-bike masih jauh lebih banyak dan memang worth it.

Macam Jenis Sepeda E-Bike

Sepeda e-bike akan terus berevolusi, seiring dengan perkembangan teknologi. Jika dulu komponennya cukup besar dan berat, maka sekarang ini sudah semakin lebih baik. Cenderung lebih simple dan juga lebih ringan bobotnya.

Kalau kita sedikit flashback ke era awal-awal sepeda e-bike mulai diperkenalkan, rata-rata masih menggunakan ukuran baterai yang besar. Baterai tersebut umumnya berada di tengah frame pada bagian down tube.

Contohnya pada sepeda urban dari Polygon berikut ini:

contoh-sepeda-ebike-urban-polygon
Polygon Path E5

Untuk model e-bike yang seperti ini perhalan sudah mulai tergantikan dengan versi baru dengan model baterai yang lebih kecil dan simple.

Akan tetapi sepeda dengan model seperti ini juga masih diproduksi dan dijual oleh beberapa pabrikan. Untuk model yang sangat standar, biasanya ditujukan untuk kelas entry level dengan harga yang lebih terjangkau.

Ini salah satu contohnya:

sepeda-ebike-model-baterai-besar
Sepeda E-Bike United

Bagi goweser yang punya budget terbatas tetapi ingin memiliki e-bike dengan sensasi yang menyenangkan, maka sepeda ini bisa menjadi pilihannya. Hanya saja, baterai besarnya itu terlihat sangat menonjol.

Sedangkan untuk sepeda e-bike keluaran model terbaru, rata-rata baterainya sudah mengusung model inner tube. Ukuran baterainya didesain lebih langsing (slim) dan ditempatkan di bagian dalam frame. Sehingga akan terlihat lebih simple dan modern.

Contohnya seperti ini:

contoh-sepeda-e-bike-polygon-mt-bromo.
Sepeda E-bike Polygon Mt Bromo buatan Indonesia

Bahkan kalau dilihat sekilas, tidak terlihat seperti sepeda listrik. Dari jauh mungkin kebanyakan orang awam akan mengira ini adalah sepeda biasa pada umumnya. Padahal ini e-bike.

Oh iya, foto di atas adalah sepeda mtb e-bike Polygon Mt Bromo N8. Asli buatan Indonesia, pabrikan PT. Insera Sena yang bermarkas di Sidoarjo.

Sepeda ini sudah diekspor ke luar negeri dan go internasional. Salut!

Menggunakan nama Mt Bromo (Mountain Bromo), yang berasal dari nama gunung Bromo di Jawa Timur.

Selain jenis e-mtb (electric mountain bike), ada juga jenis lainnya untuk sepeda road bike (sepeda balap).

Kita ambil contoh merk Specialized Turbo Creo SL, kesan e-bike sekilas hampir sama sekali tidak terlihat pada sepeda pabrikan Amerika Serikat ini.

Untuk keluaran terbaru bahkan terlihat sangat simple sekali.

Contoh sepeda e-bike road bike Specialized Turbo Creo SL

Kalau di jalanan, bisa jadi kebanyakan orang awam akan mengira ini sepeda road bike biasa. Padahal sebetulnya adalah sepeda e-bike yang sudah tertanam baterai dan mesin di dalam framenya.

motor-penggerak-mesin-sepeda-ebike

Khusus untuk sepeda road bike memang rata-rata lebih mengedepankan sisi aerodinamika. Karena sepeda ini digunakan untuk dipacu pada kecepatan tinggi. Sehingga desainnya akan dibuat menjadi se-simple dan seringan mungkin.

Dan ini menariknya, coba kita bandingkan antara sepeda road bike electric dengan road bike manual.

electric road bike vs non electric road bike

Padahal Specialized yang berwarna ungu tersebut adalah e-bike. Tapi seakan terlihat seperti sepeda non e-bike (yang hijau dari pabrikan Pacific).

Nah, itulah inovasi e-bike keluaran terbaru saat ini. Walaupun tersematkan baterai dan motor listrik, namun desainnya bisa dibuat simple dan masih tetap dapat mempertahankan sisi aerodinamikanya.

Salah satu cara yang paling mudah untuk melihat di mana perbedaannya adalah pada bagian crank (tempat pedal). Pada sepeda e-bike terlihat sedikit lebih besar dibanding sepeda biasa (non e-bike) karena terdapat motor listrik di dalamnya.

Tapi kalau di jalanan agak sulit untuk membedakannya. Kemungkinan kalau yg bersangkutan lebih ngacir, bisa jadi dia sedang pakai e-bike. 😀

E-Bike Tidak Hanya MTB dan Road Bike Saja

Semua jenis sepeda pada dasarnya bisa dibuat menjadi e-bike. Jadi bukan hanya untuk genre MTB ataupun road bike saja.

Kita ambil contoh lain dengan sepeda lipat (folding bike).

contoh-sepeda-lipat-e-bike
Sepeda Lipat: United IO

Sepeda lipat juga banyak versi e-bike-nya. Salah satunya dari United Bike ini. Biasanya sepeda lipat digunakan untuk gowes santai atau untuk kebutuhan urban di perkotaan.

Sepeda ini memang sangat mudah untuk dibawa bepergian dan ditempatkan pada ruangan yang kecil. Selain itu juga cocok digunakan untuk menghindari macetnya lalu lintas di perkotaan.

Selain sepeda lipat, ada juga sepeda genre lain yang mempunyai ukuran yang mirip. Sebut saja minivelo.

Contohnya adalah Polygon Gili Velo:

contoh-sepeda-ebike-minivelo-polygon
Polygon Gili Velo

Bentuknya terbilang unik, ukurannya mini seperti sepeda lipat tetapi tidak bisa dilipat. Sisi uniknya, sepeda ini mungkin sama sekali tidak terlihat seperti sepeda listrik pada umumnya.

Sepeda ini menggunakan rear drive motor. Artinya, mesin atau motor penggeraknya berada di bagian roda belakang (bukan di crank).

Sepeda ini ditujukan untuk penggunaan urban di perkotaan atau bisa juga untuk penggunaan harian.

Dengan adanya teknologi electric di dalamnya, mobilitas dengan sepeda ini pun menjadi lebih cepat dibandingkan dengan sepeda biasa.

Kalau sudah punya e-bike, pasti kemana-mana bakal lebih sering pakai sepeda ini dibanding naik motor. Misalnya: pergi ke warung, belanja ke alfamart, dll. 😀

Evolusi Sepeda E-Bike yang Semakin Futuristik

Frame Bianchi e-SUV Racer

Perkembangan sepeda e-bike tergolong cepat, selaras dengan perkembangan teknologi. Bahkan proses produksinya sudah banyak yang mengandalkan robot dengan bantuan komputer.

Pabrikan sepeda asal Eropa adalah yang paling sering melakukan inovasi pada produk mereka. Biasanya mereka menjadi game changer dalam ketatnya persaingan di industri e-bike saat ini.

Kita ambil contoh pada frame e-bike. Biasanya bahan material yang digunakan adalah aluminium alloy dan juga carbon. Tetapi ada juga pabrikan sepeda Eropa, yaitu Kellys Bike yang berhasil menggunakan frame berbahan dasar termoplastik.

Mereka mengklaim bahwa frame termoplastik ini bisa seringan carbon namun 200% lebih durable.

Subscribe channel: GOWEZER

Sementara untuk frame carbon, banyak pabrikan yang bereksperimen menghasilkan frame dengan bentuk yang futuristik.

Contohnya Bianchi e-SUV Racer:

sepeda-e-bike-futuristik-keren
Bianchi e-SUV Racer XTR 1X12SP

Jika melihat dari gambar mungkin tidak begitu terlihat lekukan-lekukan yang menampilkan kesan gaharnya. Tetapi video berikut ini bisa memperjelasnya:

YouTube: Cykelkanalen

Pabrikan sepeda asal Italia ini mencoba memainkan lebih banyak detail pada setiap bagian komponen dan frame mereka.

Terlihat dari bagian swing arm dengan model lekukan simetris. Hasilnya, semakin terlihat garang dan futuristik.

Nah, itu dia beberapa inovasi pada sepeda e-bike yang akan semakin terus berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi.

Kesimpulan

Hadirnya e-bike bisa menjadi solusi sepeda masa kini dan masa depan. E-bike menawarkan beragam kelebihan dibandingkan dengan sepeda biasa pada umumnya.

Dengan e-bike kita bisa menjangkau lebih banyak tempat dengan waktu yang lebih singkat.

Kayuhan pedal pun terasa jauh lebih ringan berkat adanya pedal assist sebagai motor penggerak. Tanjakan landai dan panjang yang biasanya menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar pesepeda, kini bisa dilibas dengan mudah menggunakan e-bike.

Menggunakan e-bike bukan berarti karena fisik kita lemah seperti orang yang menua. Melainkan ini adalah solusi yang memanfaatkan kecanggihan teknologi yang beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Terima kasih sudah menyempatkan waktunya untuk membaca artikel ini.

Bacaan selanjutnya:

Follow:
Translating Ideas into Art 🇵🇸 🇮🇩
4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *