🆕 Digital Art Release: Stand With Palestine 💔 🇵🇸  – Lihat di sini

Tips Menggambar Pose Karakter, Objek dan Background Menggunakan Referensi Foto

Aji Zakaria

Ketika menggambar, kebanyakan pemula biasanya hanya menggambar sesuai dengan imajinasinya sendiri tanpa menggunakan referensi sebagai acuan. Padahal, menggunakan referensi cukup penting dalam menggambar.

Referensi yang saya maksud di sini adalah berupa gambar ataupun foto.

Oh iya, ini adalah seri artikel lanjutan dengan tema menggambar digital untuk pemula. Kalau Anda belum membacanya, silahkan baca artikelnya. (Klik gambar di bawah ini):

panduan menggambar digital

Menggunakan referensi bukanlah hal yang buruk bagi seorang digital artist (seniman digital). Justru malah jadi sebaliknya, bisa menambah pengetahuan kita mengenai komposisi dalam menggambar.

Bahkan sekelas master dan profesional sekalipun, menggunakan referensi foto sudah menjadi rahasia umum.

Karena secara tidak langsung dengan melihat referensi kita akan memahami beragam aspek dalam menggambar.

Baiklah, di sini saya akan sharing beberapa teknik menggambar yang sering digunakan para ilustrator profesional dalam menggambar. Langsung saja, berikut rahasianya:

Menggunakan Foto Diri Sendiri Sebagai Referensi

menggunakan foto diri sendiri sebagai referensi gambar

Cara termudah untuk menggambar pose yang kita inginkan adalah dengan menggunakan foto diri kita sendiri.

Contoh gambar di atas adalah pose foto saya bersama dengan sepeda gunung mtb.

Di sini saya hanya mengambil pose foto saya saja. Sedangkan untuk sepeda, saya menggunakan foto sepeda saya yang lain secara terpisah.

Selebihnya untuk background, warna baju, dll bisa kita improvisasi lagi. Jadi tidak harus sama persis dengan referensi foto aslinya.

Dengan cara inilah, kita bisa mendapatkan pose gambar yang kita mau sesuai dengan keinginan kita.

tips-belajar-menggambar-ilustrasi-digital-vector-art-menggunakan-referensi-foto

Hal yang sama juga bisa diterapkan untuk menggambar objek. Misalnya sepeda, di sini saya menggunakan foto sepeda Polygon Xquarone sebagai referensi.

software vector terbaik

Oh iya, di sini saya menggambar dengan menggunakan software Affinity Designer dengan style vector art. Walau pun genre-nya desain grafis, namun software ini juga dapat digunakan untuk menggambar ilustrasi digital dan digital painting.

contoh-ilustrasi-digital-dan-vector-art

Cara di atas adalah contoh sederhana dalam menggambar pose karakter dan objek dengan menggunakan referensi foto kita sendiri.

Selanjutnya bagaimana jika ingin menggunakan lebih banyak referensi?

Ini rahasianya:

Menggunakan Referensi Foto dari Website Penyedia Stok Foto (Microstock)

referensi-pose-foto-untuk-menggambar
Shutterstock.com

Terkadang menggunakan foto sendiri belum cukup untuk memenuhi kebutuhan proyek menggambar kita. Adakalanya kita membutuhkan lebih banyak referensi agar gambar kita menjadi lebih menarik.

Kita ingin menggabungkan berbagai objek dan background di dalam karya gambar kita tersebut.

Lalu dari mana kita bisa mendapatkan sumber inspirasi tersebut?

Website penyedia stok foto bisa menjadi solusinya.

Salah satu website penyedia stok foto favorit saya adalah Shutterstock.com.

Website tersebut sangat lengkap dalam menyediakan beragam stok foto dengan berbagai macam kategori.

Sebagai contoh, saya ingin menggambar seseorang dengan pose sedang bersantai dan rebahan di atas rumput hijau. Entah itu dengan background pegunungan ataupun nuansa alam lainnya.

Maka tinggal ketikkan saja kata kunci yang berkaitan dengan menggunakan bahasa Inggris.

Contoh kata kuncinya: “lying on grass” kemudian tekan tombol search. Jangan lupa untuk bagian filter atur ke “Photos”. Sehingga akan muncul beragam foto yang berkaitan dengan kata kunci yang kita ketik tadi.

referensi-pose-foto-untuk-menggambar
Shutterstock.com

Bisa dilihat, pada gambar di atas ada beragam foto pose manusia yang berbeda-beda. Di sinilah proses kita memahami anatomi bentuk tubuh manusia.

Kemudian contoh lainnya, kita bisa memahami dari mana sumber cahaya, dan di mana bayangan akan ditampilkan.

Atau bagaimana bentuk suatu objek, dan bagaimana objek tersebut bisa terlihat dalam 3 dimensi (3D).

Oke, itu untuk contoh menggambar pose. Sekarang bagaimana jika ingin menggambar objek dan ilustrasi background?

Sekarang anggap saja saya ingin menggambar diri saya yang sedang berkemah di atas sebuah gunung dengan nuansa alam di sore hari.

Maka saya akan mencari beberapa referensi fotonya, seperti gunung, langit, awan, rumput, dan tenda.

Misalnya untuk tenda, ketikkan saja kata kunci “camping tent” di kolom pencarian Shutterstock, maka akan muncul ribuan foto yang bisa kita jadikan contoh dan referensi.

tips-referensi-pose-foto-untuk-menggambar
Shutterstock.com

Setelah saya mendapatkan ide, maka selanjutnya tinggal mainkan saja komposisinya. Mulai dari sketsa, hingga coloring (pewarnaan).

Semua referensi yang sudah kita dapatkan tadi tinggal kita gabungkan bersamaan dengan imajinasi yang ada di pikiran kita.

Hasilnya akan jadi seperti ini:

gambar-ilustrasi-digital-art

Bisa dilihat kalau di gambar ini saya menggunakan beberapa objek lain seperti layang-layang, sepeda, dan juga freerider yang sedang “terbang”.

Untuk caranya sama saja, tinggal cari referensi yang cocok sesuai dengan kata kuncinya.

Hasil dari referensi yang kita lihat akan kita kombinasikan untuk kemudian kita improvisasi lagi. Sehingga akan menjadi terlihat unik.

Selain website microstock, platform media sosial, seperti Instagram misalnya, juga bisa menjadi sumber referensi yang bagus.

Mengapa Menggambar Membutuhkan Referensi?

Pada dasarnya kreativitas bisa terus berkembang karena imajinasi tanpa batas. Hanya saja, sering kali kapasitas daya ingat kita juga ada batasnya.

Mayoritas orang akan kesulitan merepresentasikan objek yang pernah dilihatnya secara detail ke dalam gambar mereka.

Alasannya sederhana, yaitu “lupa”.

Untuk itu, referensi sangat dibutuhkan di sini. Sebenarnya referensi bisa kita dapatkan dari mana saja. Melihat objek nyata secara langsung sekalipun juga bisa masuk sebagai referensi. Cara ini juga dulunya banyak digunakan para pelukis untuk membuat lukisan tradisional.

Hanya saja karena kita menggambar secara digital, maka referensi yang paling mudah kita temukan adalah dengan mencarinya di internet.

Selain itu, karena sifat internet adalah menjangkau seluruh dunia, maka kita akan bisa mendapatkan beragam sumber referensi yang lebih lengkap dan melimpah.

Jadi selalu gunakan referensi sebagai acuan untuk menggambar. Tujuannya supaya skill, rasa, imajinasi, serta kreativitas kita bisa terus berkembang.

Yang sudah master dan profesional pun masih membutuhkan referensi untuk menggambar. Itulah mengapa hasil karya mereka bisa bagus dengan ciri khas dan style menggambar mereka masing-masing.

Tidak ada yang benar-benar original. Karena sejatinya, kita saling terinspirasi dan menginspirasi satu sama lain.

Ilustrasi gambar pertama zaman batu – Karya Mordicai Gersein

Kalau kita mau balik ke zaman batu sekali pun, di mana nenek moyang kita menggambar pada dinding-dinding goa pun mereka juga terinspirasi dari alam atau juga hewan sebagai referensinya.

Nah itu dia tips dan teknik menggambar digital yang saya gunakan untuk mencari pose karakter, objek, dan juga background.

Proses behind the scene salah satu gambar di atas bisa dilihat di akun Instagram saya.

Sampai di sini dulu, biar tidak terlalu panjang dan lelah membacanya. Next, tunggu tips dan teknik rahasia menggambar di postingan berikutnya. 🙂

Semoga membantu.

Trik Rahasia Adobe Photoshop

Mau belajar Photoshop untuk membuat digital art berbasis foto? Simak artikelnya dengan klik gambar di bawah ini:

belajar-editing-foto-manipulasi-foto-photoshop

Follow:
Sharing tutorial digital art di Instagram: @ajizakaria
2 Comments
  • Terima kasih kak sudah membuat web yang sangat menarik dan informatif, pas banget lagi belajar buat bisa design grafis dan ternyata macamnya ada banyak, semoga kedepan bisa dapat hasil untuk tambahan biaya hidup dari hasil belajar desain grafis

    • Terima kasih, feedback seperti ini jadi penyemangat kami untuk terus sharing di website Teksnologi ini. Semangat terus belajarnya yah 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *