🆕 Digital Art Release: Stand With Palestine 💔 🇵🇸  – Lihat di sini

Apa Itu Bitcoin, Cryptocurrency dan Blockchain?

Aji Zakaria

Bitcoin itu apa sih? Mungkin mayoritas pembaca Teksnologi sudah sering mendengarnya di media internet.

Tapi mungkin juga sebagian masih ada yang belum tahu tentang asal-usul dan tujuan dibuatnya mata uang digital yang satu ini?

Di artikel ini kami akan membahas tentang apa itu Bitcoin beserta dengan teknologi dan juga cara kerjanya.

Kami akan merangkum pertanyaan-pertanyaan seputar Bitcoin yang sering diajukan oleh para pemula.

Diharapkan artikel ini bisa menambah pengetahuan masyarakat yang ingin bertransaksi menggunakan Bitcoin maupun jenis cryptocurrency lainnya secara aman dengan memahami segala bentuk resiko baik itu keuntungan dan juga kerugian yang bisa saja terjadi.

Perlu diketahui, Bitcoin legal dan diperbolehkan di Indonesia oleh pemerintah sebagai aset investasi atau komoditi. Jadi jika ingin melakukan transaksi atau membeli barang maka kita tetap harus menggunakan mata uang rupiah. Jadi ketika kita ingin memakainya untuk berbelanja barang yang ada di Indonesia, maka Bitcoin yang kita miliki harus dijual dan ditukarkan terlebih dahulu dengan rupiah.

Apa Itu Bitcoin?

apa itu bitcoin

Bitcoin adalah mata uang digital yang mulai diluncurkan pada 3 Januari 2009.

Jadi singkatnya, Bitcoin merupakan sebuah inovasi mata uang dalam bentuk digital yang hadir untuk memperbaiki kekurangan mata uang konvensional (uang kertas dan koin yang kita gunakan sehari-hari).

Bitcoin merupakan bagian dari cryptocurrency (mata uang kripto).

Bitcoin disebut sebagai cryptocurrency karena menggunakan teknik kriptografi untuk mengamankan datanya. Intinya, sistem pertukaran data dan informasi di Bitcoin telah dienkripsi sedemikian rupa dengan menggunakan sandi-sandi yang rumit agar tidak mudah dibobol oleh pihak ketiga.

Bitcoin tidak dikendalikan oleh siapapun. Tidak ada pihak yang bisa mengontrol sistemnya. Sehingga tidak ada oknum yang bisa bertindak curang terhadap aset milik penggunanya.

Sistem dan teknologi brilian yang digunakan oleh Bitcoin ini disebut dengan nama: Blockchain.

Mau tahu lebih lanjut tentang cara kerja Bitcoin? Simak artikelnya sampai akhir ya!

Apa Tujuan Dibuatnya Bitcoin?

Tujuan dibuatnya Bitcoin adalah untuk mengedepankan ekosistem keuangan yang terdesentralisasi (tidak terpusat sehingga tidak ada oknum yang bisa bertindak curang).

Selain itu pengiriman uang antar negara dengan Bitcoin bisa diproses dengan lebih cepat. Rata-rata diproses dalam waktu 10 menit dengan biaya yang lebih murah, jika dibandingkan dengan sistem perbankan saat ini.

Bandingkan dengan sistem Bank, mengirim uang antar negara bisa memakan waktu hingga beberapa hari dengan biaya yang cenderung lebih mahal.

Apa Bedanya Bitcoin dengan Mata Uang Konvensional?

perbedaan-bitcoin-dengan-mata-uang-konvensional
Ilustrasi uang oleh Freepik.com

Jika mata uang konvensional atau mata uang fiat umumnya diatur dan dikendalikan oleh pihak Bank dan juga pemerintah, maka uang yang ada di rekening nasabah bisa saja akan dibekukan secara sepihak aliran dananya jika ada masalah tertentu.

Nah, hal ini berbeda dengan Bitcoin, karena tidak ada satu pun orang atau lembaga yang mengendalikan sistem Bitcoin.

Makanya sistem Bitcoin ini dirancang agar menjadi terdesentralisasi dengan menggunakan jaringan peer-to-peer. (Tidak terpusat dan tidak ada yang bisa mengontrolnya).

Bahkan, Satoshi Nakamoto sebagai orang pertama yang menciptakan teknologi ini diklaim juga tidak dapat mengatur sistemnya yang sudah berjalan hingga saat ini.

Oleh karena itu, sistem Bitcoin menjadi lebih netral untuk digunakan sebagai kepentingan bersama secara global. Sehingga tidak melibatkan oknum yang mungkin bisa saja bertindak curang terhadap aset milik nasabah.

Bitcoin juga selalu tersedia selama 24 jam tanpa ada libur. Jadi kita bisa mengirim uang kapanpun di waktu yang kita mau.

Selain itu, sistem di Bitcoin juga lebih transparan, sehingga semua orang bisa melihat aliran dana dari setiap rekening Bitcoin di seluruh dunia.

Kita hanya tinggal mengecek alamat rekening Bitcoin (Bitcoin Address) yang mau kita cek, maka akan langsung muncul histori dan semua transaksi yang pernah dilakukan tanpa membuka privasi seseorang karena nama dari pemilik rekeningnya tidak terlihat.

Perbedaan lainnya dengan uang fiat (uang kertas yang kita gunakan sehari-hari) itu dapat dicetak tak terbatas oleh pemerintah dan dapat kehilangan nilainya apabila terjadi inflasi. Contohnya saja seperti yang pernah terjadi di negara Zimbabwe dan juga di Venezuela.

Sungguh merepotkan bila hanya ingin membeli 1 ekor ayam saja harus membawa uang hingga satu karung banyaknya. Ini akibat jika terjadi hyper inflasi:

inflasi zimbabwe segepok uang
South China Morning Post

Sedangkan Bitcoin sejak awal diciptakan, sudah ditentukan dan dibatasi hanya 21 juta Bitcoin saja yang tersedia. Ini membuat Bitcoin menjadi langka, seperti halnya emas.

Selain itu, karena mata uang ini bersifat digital dengan teknik pengamanan kriptografi maka tidak bisa dipalsukan ataupun diduplikasi.

Siapa Penemu Bitcoin?

identitas-satoshi-nakamoto

Penemu Bitcoin adalah Satoshi Nakamato.

Dari namanya, kebanyakan orang mungkin akan mengira bahwa dia adalah orang Jepang. Namun nyatanya, Satoshi Nakamato hanyalah nama samaran. Artinya, identitas asli dari si pembuat Bitcoin ini masih belum diketahui.

Entah apa alasan Satoshi Nakamato merahasiakan identitas dirinya kepada publik. Mungkin karena alasan keamanan menjadi salah satu faktornya.

Banyak pihak yang mencoba mengungkap siapa identitas asli dari Satoshi Nakamato. Ada yang mengatakan bahwa Bitcoin sebenarnya tidak hanya dibuat oleh satu orang saja, melainkan ada tim yang terdiri dari beberapa orang di baliknya.

Namun informasi tersebut juga masih belum jelas kebenarannya dan masih menjadi tanda tanya hingga kini karena belum ada yang bisa membuktikannya.

Mengapa Seseorang Bisa Jadi Kaya Mendadak Gara-gara Bitcoin?

Pernah mendengar berita tentang seseorang yang jadi kaya mendadak gara-gara menyimpan Bitcoin? Kok bisa, bagaimana caranya?

Pada masa awal diluncurkannya Bitcoin, sekitar tahun 2009-2010, saat itu harga untuk 1 BTC kira-kira masih setara dengan Rp14.000. Ini masih murah, karena masih baru dan belum banyak orang yang menggunakannya.

Seiring berjalannya waktu, dan semakin banyak orang yang mulai menggunakan Bitcoin (termasuk para pengusaha kaya dan perusahaan besar yang menginvestasikan uangnya ke Bitcoin), mulailah popularitas Bitcoin kian meningkat. Akibatnya, volume perdagangan dan kapitalisasi marketnya meningkat tajam.

Saat ditulisnya artikel ini atau memasuki awal tahun 2021 harga Bitcoin sudah jauh melambung tinggi.

Harga 1 BTC nilainya sudah menembus angka Rp800.000.000.

Ini berarti jika Anda menyimpan minimal 1 keping Bitcoin saja atau lebih. Maka saat ini Anda sudah menjadi seorang jutawan, milyader, atau bahkan triliuner.

Kenapa harga Bitcoin bisa semakin tinggi? Karena sesuai dengan prinsip ekonomi. Semakin banyak permintaan pada barang yang pasokannya terbatas atau langka, maka harganya akan semakin naik.

Mungkin dulu banyak orang yang membeli Bitcoin hanya sekedar iseng saja dan penasaran dengan cara kerjanya. Terlebih juga harganya masih sangat murah. Tapi kini tidak ada yang menyangka bahwa harga Bitcoin bisa melambung tinggi yang menjadikan pemiliknya jadi kaya raya.

Ini menjadikan Bitcoin seperti halnya emas digital di zaman modern.

Gara-gara berita ini, orang-orang jadi semakin melek dengan mata uang kripto. Akibatnya jadi banyak yang ikut-ikutan berinvenstasi di Bitcoin.

Bagaimana Cara Mendapatkan Bitcoin?

cara mendapatkan bitcoin

Umumnya ada 2 cara:

  1. Membeli di situs penyedia exchanger
  2. Menambang Bitcoin sendiri melalui komputer (mining)

Kita bahas mulai dari yang pertama.

Kita bisa membeli Bitcoin dan menukarkannya dengan rupiah.

Saat ini sudah banyak perusahaan penyedia jual beli mata uang kripto (cyrptocurrency) di Indonesia yang sudah resmi terdaftar dan diawasi oleh pemerintah melalui lembaga Kominfo dan BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditas).

situs jual beli bitcoin terbaik di indonesia

Kita bisa membeli Bitcoin melalui beberapa website exhanger resmi berikut:

  • Indodax.com (dulunya Bitcoin.co.id)
  • Reku.id
  • Pintu.co.id
  • Zipmex.co.id
  • Triv.co.id
  • Tokocrypto.com (dari Binance.com)
  • Dan lain-lain

Kita bisa membeli dan menyimpan saldo Bitcoin di website tersebut sebagai dompet digital (Bitcoin Wallet).

Tinggal kunjungi saja websitenya atau bisa juga melalui aplikasinya. Lalu daftar dan buat akun. Di sana kita tinggal memilih saja menu untuk deposit rupiah. Pembayarannya beragam, bisa via transfer bank, minimarket (Alfamart, Indomaret), dompet digital (DANA, Gopay, OVO, LinkAja), dll.

Biasanya ketika sudah mendaftar di website tersebut, kita memerlukan verifikasi identitas diri. Kita hanya perlu menyiapkan scan foto KTP dan juga foto selfie melalui fitur upload yang sudah disediakan.

Oh iya, selain dari website di atas, yang paling populer di dunia saat ini adalah Binance.com. Namun untuk market Indonesia, mereka membuatnya khusus, yaitu Tokocrypto.com. Jadi, Tokocrypto bisa dibilang adalah Binance versi Indonesia-nya.

Loh, harga Bitcoin kan mahal banget? Satu keping BTC saja harganya sudah ratusan juta rupiah?

Tenang, harga 1 BTC saat ini memang ada di kisaran ratusan juta rupiah. Akan tetapi kita bisa kok membelinya dengan pecahan yang lebih kecil.

Pecahan terkecil dalam bentuk desimal dari Bitcoin ini disebut dengan Satoshi.

satoshi-to-bitcoin-converter

Beberapa penyedia exchanger bahkan mengizinkan membernya untuk membeli Bitcoin mulai dari Rp10.000 saja.

Sedangkan cara kedua adalah dengan cara mining (menambang Bitcoin).

Apa Itu Mining Bitcoin?

apa itu mining bitcoin dan cara kerjanya
Zipmex

Mining Bitcoin adalah kegiatan menambang Bitcoin dengan menggunakan perangkat komputer untuk dapat menghasilkan Bitcoin.

Sedangkan orang yang menambang Bitcoin disebut dengan Miner Bitcoin.

Bagi para penambang yang berhasil memecahkan algoritma matematikanya, akan diberikan imbalan berupa Bitcoin secara gratis oleh sistem.

Umumnya sistem komputer untuk menambang harus siap menyala secara terus menerus selama 24 jam.

Bagaimana Cara Kerja Mining Bitcoin?

Para penambang hanya perlu menjalankan software atau aplikasi khusus untuk menambang Bitcoin, dan membiarkan sistem bekerja secara otomatis untuk memecahkan algoritmanya.

Eits, jangan mengira ini seperti anak sekolah yang sedang berpikir keras untuk menghitung rumus matematika di kelas ya!

Jadi bukan manusianya sebagai penambang yang harus berpikir keras untuk memecahkan logika. Melainkan sistem komputer lah yang mengerjakan prosesnya.

hiveos-software-mining-cryptocurrency-terbaik
HiveOS – Sistem operasi populer yang digunakan untuk mining

Gambar di atas merupakan contoh tampilan dari HiveOS. Salah satu sistem operasi yang cukup populer digunakan untuk mining.

Kelihatannya gampang banget ya?

Tetapi yang menjadi tantangan terbesar bagi para penambang atau miner Bitcoin adalah modal dan biaya yang harus dikeluarkan tidaklah murah.

Yap, untuk tahun 2021 ini kita perlu modal yang besar untuk bisa menambang Bitcoin.

Dulu di tahun 2009 orang-orang sudah bisa menambang Bitcoin hanya dengan komputer rumahan.

Namun sekarang kegiatan menambang Bitcoin sudah tidak lagi mudah dan murah. Seiring dengan semakin populernya Bitcoin, maka semakin banyak para penambang yang bersaing secara global. Selain itu, algoritma yang harus dipecahkan oleh komputer juga menjadi semakin rumit.

Penambang yang bisa memecahkan algoritma dari Bitcoin lebih dulu akan mendapatkan imbalan Bitcoin.

Dan untuk bisa memecahkan algoritma dan teka-tekinya dengan cepat, maka dibutuhkan perangkat komputer yang sangat canggih. Tentunya, untuk bisa memilikinya, dibutuhkan modal awal yang cukup besar.

Salah satu biaya yang juga perlu diperhitungkan untuk mining Bitcoin adalah tagihan listrik. Karena biasanya komputer untuk menambang Bitcoin akan dijalankan secara terus menerus selama 24 jam x 7 hari.

Mining Bitcoin bisa dilakukan dengan mengandalkan kartu grafis (VGA). Biasanya para miner akan menggunakan VGA dalam jumlah banyak dengan menggabungkannya secara paralel dalam satu rak.

Namun saat ini juga ada perusahaan yang menjual mesin khusus mining dengan jenis ASIC (application-specific integrated circuit). Mesin ini bisa menjadi solusi bagi yang tidak ingin repot-repot menggunakan VGA dalam jumlah banyak.

Contohnya adalah Antminer S19 Pro yang dijual di kisaran harga Rp50 Jutaan.

asic-mesin-mining-bitcoin

Harga VGA Untuk Main Game Jadi Semakin Mahal Gara-gara Miner Bitcoin

Di bawah ini adalah contohnya. Seorang miner Bitcoin bernama Simon Byrne menunjukkan bagaimana banyaknya jumlah VGA yang dia gunakan untuk menambang Bitcoin.

vga rtx 3080 untuk mining bitcoin
Facebook: Simon Byrne

Dia menggunakan 78 unit VGA merk RTX 3080 demi bisa menghasilkan hash rate yang tinggi. Untuk satu unitnya saja harganya ada di kisaran Rp10 Juta hingga Rp20 Jutaan. Bahkan, dia juga mengkombinasikannya lagi dengan GTX 1080 Ti.

Kalau dihitung total modal yang sudah dia keluarkan pastinya sudah mencapai lebih dari Rp 1 Milyar 😲

Namun menurutnya, dalam waktu 2 bulan dia sudah bisa balik modal. Dalam sehari dia bisa mendapatkan sekitar $900 (sekitar Rp 12 Jutaan, untuk kurs saat ini).

Sekarang sudah tahu kan penyebab naiknya harga VGA yang jadi semakin mahal? Itu karena diborong oleh para miner.

Itu pun baru hanya satu contoh saja. Belum lagi masih banyak miner-miner lain di berbagai negara.

Para PC gamer mungkin akan marah melihat ini. 😁

Fungsi Lain dari Mining Bitcoin

Selain untuk menghasilkan Bitcoin baru, kegiatan penambangan atau mining Bitcoin juga mempunyai fungsi lain. Salah satu diantaranya yaitu untuk memverifikasi transaksi yang ada di jaringan Bitcoin itu sendiri.

Sebagai contoh, ketika kita melakukan transaksi melalui kartu kredit, maka perusahaan dari kartu kredit tersebut tentunya akan melakukan verifikasi dan mencatat transaksi tersebut.

Sedangkan ketika kita melakukan transaksi di Bitcoin, tidak ada pihak ketiga terpusat yang mencatat dan memverifikasi transaksi tersebut.

Nah, di sinilah peran para miner (penambang Bitcoin) dibutuhkan.

Jadi seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa yang sering disebut dengan algoritma, teka-teki, dan rumus yang rumit dalam penambangan atau mining Bitcoin salah satunya adalah proses untuk memverifikasi transaksi Bitcoin dan juga menghasilkan Bitcoin baru yang dilakukan oleh sistem komputer.

Apa Itu Bitcoin Wallet?

apa itu bitcoin wallet

Jika pada uang kertas Anda menyimpannya di rekening bank, sedangkan untuk Bitcoin, saldonya disimpan di Bitcoin wallet.

Wallet, dalam bahasa Inggris artinya adalah Dompet. Namun dompet yang dimaksud di sini bukanlah dompet kulit tradisional seperti yang ada di kantung belakang celana Anda. Melainkan adalah dompet dalam bentuk digital (software atau aplikasi).

Jadi istilah sederhannya, Bitcoin wallet adalah dompet digital untuk menyimpan saldo Bitcoin.

Bitcoin wallet umumnya ada 3 jenis, yaitu:

  1. Bitcoin wallet berbasis website
  2. Bitcoin wallet berbasis software (aplikasi)
  3. Bitcoin wallet berbasis hardware

1. Bitcoin Wallet Berbasis Web

Contoh Bitcoin wallet berbasis web adalah seperti Blockchain.com, Coinbase.com, Binance.com, Indodax.com, Rekeningku.com, Pintu.co.id, Zipmex.co.id dan lain-lain.

review rekeningku.com

Sebenarnya mereka adalah penyedia exchanger. Jadi tidak menyediakan fasilitas wallet secara murni. Tetapi kita bisa menggunakannya untuk menyimpan, mengirim, dan menerima Bitcoin ataupun melakukan trading (jual beli cryptocurrency).

Kita akan diberikan Bitcoin Address (alamat rekening Bitcoin) untuk menerima kiriman Bitcoin.

2. Bitcoin Wallet Berbasis Software

contoh bitcoin wallet berbasis software aplikasi

Bitcoin wallet berbasis software adalah yang paling memberikan kita keleluasaan untuk mengontrol saldo Bitcoin yang kita miliki. Biasanya kita akan diberikan 12 kata acak dalam bahasa Inggris (word phrase) yang perlu kita catat saat kita membuat wallet di aplikasi ini. Karena 12 kata acak tersebut digunakan sebagai sandi untuk masuk ke akun Bitcoin kita.

Apabila kita lupa 12 kata sandi tersebut, maka kita akan bisa kehilangan akses ke saldo Bitcoin kita. Jadi, simpan baik-baik sandi dan private key tersebut di tempat yang aman dan jangan sampai orang lain mengetahuinya. Kalau perlu lakukan backup ke banyak media yang sekiranya aman dan private (catat di buku tulis, simpan di akun email, simpan di note, dll). Beberapa contoh Bitcoin berbasis software yang populer contohnya adalah, Exodus, Electrum, Jaxx, Copay, Bitpay, dan lain-lain.

Sudah ada contoh orang yang kehilangan akses ke akun Bitcoin mereka karena lupa password-nya. Bahkan ada yang sampai kehilangan hingga triliunan rupiah hanya gara-gara lupa sandi Bitcoin tersebut.

Baca: Lupa Password, Pria Terancam Kehilangan Bitcoin Rp2,8 Triliun 😂

3. Bitcoin Wallet Berbasis Hardware

Biasanya wallet jenis ini berbentuk USB Stick yang mirip seperti flash disk.

contoh-bitcoin-wallet-berbasis-hardware

Data rekening dan saldo Bitcoin kita akan di simpan dalam perangkat ini. Kelebihannya adalah soal portabilitasnya. Karena kita bisa membawa saldo Bitcoin kemana pun kita pergi. Tinggal colokkan saja ke komputer ataupun smartphone melalui koneksi USB untuk bisa mengecek saldo Bitcoin kita di sana.

Biasanya alat ini akan mengamankan akun Bitcoin kita dengan fitur PIN dan juga password. Selain itu, alat ini juga diklaim lebih aman dari ancaman virus.

Contoh Bitcoin wallet berbasis hardware yang cukup populer adalah merk Trezor, Ledger Nano S, dan KeepKey.

Untuk harga alat ini, berkisar mulai dari Rp1 Jutaan.

Apa Itu Cryptocurrency?

Tadi kita sudah mengetahui bahwa Bitcoin merupakan salah satu jenis cryptocurrency pertama dan paling populer di dunia.

Sekarang kita akan membahas apa itu cryptocurrency (dibaca: kripto karensi).

  • Crypto = Kriptografi (teknik pengamanan data dengan sandi-sandi rahasia yang rumit)
  • Currency = Mata Uang

Cryptocurrency adalah mata uang digital yang menggunakan teknik kriptografi untuk mengamankan data pada semua proses transaksinya. Setiap transaksi akan dilindungi dan dienkripsi dengan sandi-sandi rahasia dan rumit. Tujuannya agar tidak mudah disadap, dibobol, ataupun diretas oleh pihak ketiga.

Jadi cryptocurrency adalah mata uang digital yang transaksinya dilakukan secara virtual melalui jaringan internet dengan teknik pengamanan kriptografi. Sehingga orang-orang di seluruh dunia bisa melakukan transaksi dan pembayaran dengan lebih aman, mudah, dan cepat dengan biaya yang lebih murah.

Di bawah ini adalah sebagian contoh macam jenis cryptocurrency yang paling populer berdasarkan kapitalisasi market dan volume transaksinya di seluruh dunia.

macam jenis cryptocurrency alternatif bitcoin

Tapi apa Anda sudah tahu kalau ternyata cryptocurrency itu tidak hanya Bitcoin saja lho, melainkan masih ada banyak lagi. Bahkan hingga 4000+ lebih jumlahnya.

Data lengkapnya bisa Anda lihat di CoinMarketCap.

Selain Bitcoin, mata uang kripto terpopuler kedua saat ini adalah Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), Cardano (ADA), dll. Selain itu, ada juga Dogecoin (DOGE), yang akhir-akhir ini sempat heboh karena cukup sering di-tweet oleh Elon Musk (orang terkaya dunia pemilik Tesla dan SpaceX) di Twitter.

Apa Itu Blockchain?

apa itu blockchain
Vector Illustration via Freepik.com

Bitcoin dan jenis cryptocurrency lainnya berjalan di atas teknologi Blockchain.

Blockchain itu ibarat buku rekening raksasa yang mencatat seluruh transaksi di Bitcoin.

Jika dianalogikan dengan smartphone, misalnya Anda menggunakan sistem operasi Android. Kemudian Anda menginstall banyak aplikasi di dalamnya, seperti aplikasi Facebook, WhatsApp, Maps, Instagram, dan lain sebagainya.

Nah, Blockchain itu ibarat sistem operasinya dan Bitcoin adalah aplikasi yang di-install dan dijalankan di sistem operasi tersebut.

Jika diterjemahkan dari bahasa Inggris, maka:

  • Block = blok
  • Chain = rantai
  • Blockchain = rantai blok

Ini penjelasannya.

Banyak transaksi Bitcoin terjadi di waktu yang bersamaan. Oleh sistem, semua transaksi tersebut akan dikelompokkan ke dalam satu grup yang sama. Kelompok grup ini disebut dengan istilah Blok.

Blok inilah yang masih harus diverifikasi oleh para miner (penambang Bitcoin) yang tersebar di berbagai negara.

Apabila satu blok ini berhasil diverifikasi oleh para miner, maka secara otomatis sistem akan menambahkannya ke rantai blok yang sudah terverifikasi sebelumnya.

Nah, itulah alasan kenapa teknologi di balik Bitcoin ini disebut dengan Blockchain.

Jadi secara tidak langsung itu sudah menjawab, kenapa proses transaksi di Bitcoin, rata-rata memakan waktu 10 menit.

Legalitas Bitcoin dan Cryptocurrency di Indonesia

Bitcoin tidak dilarang oleh pemerintah. Justru sudah ada regulasi tentang penggunaannya yang sudah diawasi oleh lembaga Kominfo dan BAPPEBTI sesuai dengan peraturan Nomor 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto.

Saat ini Bitcoin mungkin sudah setara dengan emas statusnya. Bitcoin sudah sah diperdagangkan sebagai komoditi dalam aset digital.

Bahkan, mulai 17 Desember 2020, pemerintah sudah resmi mengizinkan perdagangan mata uang digital atau cryptocurrency seperti Bitcoin beserta dengan 229 cryptocurrency lainnya untuk diperdagangkan di bursa berjangka.

Surat resminya bisa Anda lihat di halaman berikut: Peraturan Aset Kripto Nomor 7 Tahun 2020.

Dan kita bisa membeli dan memperdagangkannya di beberapa situs yang sudah terdaftar oleh pemerintah seperti Indodax.com, Rekeningku.com, Pintu.co.id, Luno.com, dan lain-lain.

Hukum Investasi Bitcoin dan Cryptocurrency dalam Islam Menurut Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia)

fatwa-mui-tentang-bitcoin

Menurut kami ini cukup penting untuk dibahas. Karena mayoritas orang Indonesia beragama Islam jadi cukup sering muncul pertanyaan-pertanyaan apakah Bitcoin mengandung unsur riba. Terutama mengenai perkara haram atau halalnya Bitcoin dan cryptocurrency ini dalam perspektif syariah dan hukum Islam.

Bagi muslim yang berniat untuk berinvestasi ataupun trading Bitcoin dan jenis cryptocurrency lainnya, ada baiknya mendengarkan saran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Karena mereka sudah mempelajari dan mengkaji melalui rapat bersama dengan melibatkan para ahli di bidangnya.

Dikutip dari KumparanNews dan Liputan6. MUI memberi penjelasan, sebagai investasi Bitcoin hukumnya haram, tetapi apabila digunakan sebagai alat tukar atau transaksi itu diperbolehkan (mubah).

“Bitcoin hukumnya adalah mubah (boleh) sebagai alat tukar bagi yang berkenan untuk menggunakannya dan mengakuinya. Namun Bitcoin sebagi investasi hukumnya adalah haram karena hanya alat spekulasi bukan untuk investasi, hanya alat permainan untung rugi bukan bisnis yang menghasilkan,” kata Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Cholil Nafis dalam keterangannya yang diterima kumparan (kumparan.com), Minggu (14 Januari 2018).

Sumber 1: 11 Poin MUI tentang Bitcoin yang Diharamkan Sebagai Investasi

Sumber 2: Penjelasan Ketua Komisi Dakwah MUI Soal Hukum Bitcoin

Untuk permasalahan tentang halal atau haramnya Bitcoin, saya tidak bisa mengomentari, karena memang bukan kapasitas saya. Namun demikian, jika ada info atau update terkini dari sumber yang valid, Anda juga boleh menyampaikannya melalui komentar di bawah, nanti akan saya tampilkan di sini.

Mengingat perkembangan cryptocurrency yang sudah semakin meluas dan memang sudah diterima oleh banyak kalangan.

Seperti yang kita ketahui, bahwa Bitcoin terkenal dengan nilainya yang sangat fluktuatif. Harganya bisa berubah-ubah naik dan turun dalam jangka waktu yang singkat. Tentunya berinvestasi di Bitcoin ataupun cryptocurrency adalah kegiatan yang sangat berisiko tinggi.

Kesimpulan

Hadirnya Bitcoin melalui teknologi Blockchain adalah upaya untuk memperbaiki sistem keuangan konvensional yang ada saat ini.

Di mana teknologi Bitcoin menawarkan kemudahan untuk bertransaksi dengan cepat, aman, dengan biaya yang lebih murah.

Bitcoin adalah cryptocurrency yang paling tua dan paling populer. Namun saat ini juga sudah mulai banyak muncul cryptocurrency baru. Hingga saat ini jumlahnya sudah ada lebih dari 3000+ cryptocurrency yang tersedia di internet.

Bitcoin dan cryptocurrency lainnya secara sah boleh diperdagangkan sebagai komoditi atau aset digital oleh pemerintah sesuai dengan regulasi dari lembaga Kominfo dan BAPPEBTI.

Jika memang sistem Bitcoin ini benar-benar murni dibuat untuk memperbaiki sistem keuangan yang ada saat ini. Kami rasa Satoshi Nakamoto atau siapapun itu yang terlibat di dalamnya adalah sosok revolusioner yang punya tujuan mulia, karena teknologi Blockchain yang mereka kembangkan bisa memudahkan dan membantu banyak orang.

Yang Perlu Diingat! Perdagangan Bitcoin dan Cryptocurrency Sangat Berisiko Tinggi!

Perdagangan aset kripto atau cryptocurrency seperti Bitcoin ini adalah aktivitas yang memiliki resiko tinggi. Karena nilainya yang sangat fluktuatif. Harganya akan dapat berubah secara signifikan dalam waktu yang singkat.

Anda bisa jadi kaya mendadak dalam waktu singkat gara-gara harga Bitcoin yang meroket. Tetapi juga sebaliknya, Anda bisa mengalami kerugian besar apabila harga Bitcoin sedang jatuh (turun).

Jadi perlu pertimbangan ekstra dan analisa yang matang jika memang ingin berinvestasi Bitcoin ataupun aset kripto yang lainnya.

Artikel ini hanya bertujuan sebagai edukasi. Kami tidak memaksa Anda untuk ikut serta dalam kegiatan investasi maupun transaksi di bidang cryptocurrency. Semua keputusan kami kembalikan lagi kepada pilihan masing-masing.

Semoga informasi ini bisa membantu. Jika ada pertanyaan atau ingin berdiskusi silahkan sampaikan melalui kolom komentar di bawah ini ya.

Bank Indonesia Akan Membuat Rupiah Digital?

Apa itu Rupiah Digital?

Bank Indonesia berencana untuk menerbitkan uang rupiah digital atau disebut dengan Central Bank Digital Currency (CBDC). Teknologi ini terinspirasi dari teknologi blockchain yang digunakan oleh Bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Namun bedanya, jika cryptocurrency benar-benar peer-to-peer tidak ada otoritas yang bisa mengendalikan, maka CBDC ini secara resmi akan dinaungi oleh bank sentral.

Apa keuntungannya? Tentunya pasti akan ada banyak kelebihan yang ditawarkan dari adanya implementasi rupiah digital ini. Beberapa diantaranya adalah:

  • Menghemat biaya cetak uang
  • Menghemat biaya distribusi
  • Meningkatkan kontrol peredaran uang
  • Transaksi pembayaran dan jual beli barang bisa semakin mudah

Selama ini kita sudah sering transaksi di merchant menggunakan uang elektronik seperti Gopay, OVO, DANA, LinkAja, e-money, dll. Kemungkinan besar nantinya kita bisa langsung bayar dari rekening masing-masing menggunakan rupiah digital ini.

Teknologi dari rupiah digital ini sendiri masih dalam rencana dan pengembangan. Kemungkinan akan terealisasikan dalam beberapa tahun ke depan.

NFT

Oh iya, selain cryptocurrency, saat ini juga ada yang namanya NFT. Banyak karya digital terjual dengan harga fantastis di marketplace NFT. Mau tahu apa itu NFT dan kaitannya dengan teknologi blockchain? Simak infonya di bawah ini:

Follow:
Sharing tutorial digital art di Instagram: @ajizakaria
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *