Saat ini sepeda bukan lagi hanya sekedar digunakan sebagai sarana untuk transportasi dan olahraga saja, melainkan sudah menjadi bagian dari tren gaya hidup masa kini.
Salah satu jenis sepeda yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini adalah sepeda gunung atau mountain bike (mtb). Nah, mau tahu apa saja jenis-jenis sepeda mtb? Simak artikelnya di bawah ini.
Inilah Alasan Kenapa Sepeda Gunung Menjadi Teman Favorit Untuk Berpetualang
Sepeda gunung menjadi favorit banyak orang karena bisa dibawa ke berbagai medan jalan yang beragam.
Sepeda gunung memang sangat cocok bagi Anda yang berjiwa petualang.
Dengan sepeda gunung, Anda bisa menjangkau lebih banyak tempat terpencil dan tersembunyi.
Yang kebanyakan di antaranya berupa alam terbuka hijau. Seperti sawah, hutan, bukit, lembah, sungai, atau kawasan pegunungan yang belum terjamah oleh banyak orang.
Sepeda gunung atau dalam istilah bahasa Inggrisnya disebut sebagai mountain bike (MTB) dirancang agar dapat melewati kondisi jalan yang beragam.
Mekanisme gear yang ada pada sepeda gunung dirancang agar kayuhan pedal terasa ringan, terutama ketika melewati tanjakan.
Tipe Sepeda MTB Berdasarkan Suspensinya:
Secara garis besar, sepeda gunung mempunyai dua tipe, yaitu:
- Tipe Hard Tail
- Tipe Full Suspension (Fullsus)
1. Tipe Hard Tail
Apa itu hard tail? Hard tail berarti sepeda gunung tersebut tidak memiliki suspensi belakang/tengah. Biasanya suspensinya hanya ada di bagian depan saja, yaitu pada bagian fork untuk ban depan.
Dalam bahasa Inggris:
- Hard = Keras
- Tail = Ekor
- Hard tail = Ekor keras
2. Tipe Fullsus
Sedangkan pada tipe fullsus atau full suspension, berarti sepeda gunung tersebut memiliki dua suspensi, yaitu di bagian depan (fork), dan juga di bagian tengahnya (rear shock).
Macam Jenis Sepeda MTB Beserta Contoh dan Fungsinya:
Berdasarkan jenis dan peruntukannya, sepeda gunung mtb juga dibedakan lagi menjadi:
- Cross Country
- All Mountain
- Freeride
- Dirt Jumper
- Downhill
- Fat Bike
Klasifikasi sepeda tersebut dibedakan sesuai dengan medan jalan yang dilaluinya. Setiap jenis sepeda tersebut mempunyai ukuran atau panjang travel suspensi yang berbeda-beda.
Contohnya, jenis sepeda untuk bermain di daerah pegunungan yang curam tentu berbeda dengan jenis sepeda yang biasa digunakan untuk berkeliling santai atau daerah biasa.
Sepeda MTB: Cross Country (XC)
Sepeda gunung Cross Country (XC), mungkin adalah jenis sepeda gunung yang paling umum kita temui di jalanan.
Sepeda ini didesain untuk bisa melewati medan trek off-road yang tidak terlalu ekstrim.
Misalnya pada jalanan tanah yang sedikit berbatu. Jalanan menanjak, ataupun untuk melewati kawasan berbukit yang tidak terlalu terjal.
Ciri khas dari sepeda jenis ini adalah mempunyai ukuran travel fork (panjang shock depan) yang berkisar antara 100 mm hingga 120 mm.
Sepeda cross country ada yang bertipe hard tail dan ada juga yang bertipe fullsus.
Contoh Sepeda Cross Country:
Harga Sepeda Cross Country:
Berkisar mulai dari Rp. 1 Jutaan untuk spesifikasi standar. Serta bisa mencapai ratusan juta rupiah untuk spesifikasi dan komponen dengan kualitas terbaik.
Sepeda MTB: All Mountain
Sesuai namanya, sepeda All Mountain (AM) didesain untuk bisa melibas medan trek off road yang lebih ekstrim. Misalnya pada kondisi alam liar dengan kontur tanah yang beragam, seperti di daerah pegunungan.
Sepeda All Mountain umumnya cukup bisa diajak untuk lompat-lompatan (drop), tetapi untuk drop yang tidak terlalu tinggi.
Sepeda All Mountain mempunyai travel yang lebih panjang dari sepeda Cross Country, yaitu berkisar antara 140 mm hingga 160 mm.
Sepeda All Mountain biasa disebut juga sebagai Enduro Bike dan juga Trail Bike.
Contoh Sepeda All Mountain:
Harga Sepeda All Mountain:
Biasanya untuk yang termurah berkisar mulai dari Rp. 10 Jutaan hingga ratusan juta.
Sepeda MTB: Freeride
Bisa dikatakan bahwa ini adalah jenis sepeda yang paling siap tempur.
Gaya berkendara dan penggunaannya bisa mengarah ke aliran downhill, enduro, atau dirt jump.
Sepeda gunung Freeride bisa dibawa untuk menuruni bukit dengan cepat dan lincah. Ataupun untuk diajak melompat dengan kecepatan tinggi.
Ukuran travelnya berkisar antara 180 mm hingga 200 mm.
Gaya berkendaranya akan sangat bergantung pada kreativitas dan riding style pengendaranya.
Sebenarnya Freeride lebih cenderung mengarah ke riding style (gaya berkendara).
Beberapa Freerider profesional sering menggunakan sepeda All Mountain dan Downhill untuk melakukan berbagai trik karena memang tidak ada ketentuan yang baku mengenai freeride ini.
Contoh Sepeda Freeride:
Salah satu ajang kejuaraan Freeride paling ekstrim di dunia adalah Red Bull Rampage di Amerika Serikat, dan juga Audi Nines di Jerman.
Di sini para Freerider Profesional menunjukkan aksi-aksi luar biasa mereka. Yang bahkan, jika mereka gagal atau terjatuh dari atas bukit, nyawa bisa menjadi taruhannya.
Harga Sepeda Freeride:
Berkisar antara Rp. 40 Jutaan hingga ratusan juta. Untuk sekelas Downhill seperti di Red Bull Rampage, tentu bisa mencapai ratusan juta.
Sepeda MTB: Dirt Jump
Sepeda Dirt Jumper (DJ) terbilang tahan banting. Sepeda ini punya desain frame yang kokoh dan kuat.
Sepeda Dirt Jumper digunakan untuk melakukan berbagai trik freestyle ketika melompat di udara.
Ciri khas dari sepeda ini adalah posisi dudukan saddle-nya yang pendek, guna memudahkan rider untuk melakukan berbagai trik freestyle.
Selain itu, bagian stang atau handle bar juga bisa berputar 360°.
Ukuran travel fork dari suspensi depan sepeda Dirt Jumper mungkin yang terpendek di antara jenis sepeda gunung lainnya. Yaitu berkisar antara 80 mm hingga 100 mm.
Sepeda Dirt Jump ini mirip seperti halnya BMX, banyak digunakan di trek khusus seperti area pump trek atau untuk melakukan trik tertentu di daerah urban perkotaan.
Umumnya sepeda Dirt Jumper bertipe hard tail, namun saat ini sudah banyak juga yang bertipe full suspension.
Contoh Sepeda Dirt Jump:
Harga Sepeda Dirt Jumper:
Berkisar mulai dari Rp. 20 Jutaan hingga ratusan juta.
Sepeda MTB: Downhill
Sepeda Downhill didesain untuk bisa menuruni bukit ataupun jalur pegunungan yang curam dengan kecepatan tinggi.
Karena hal itulah, sepeda Downhill mempunyai travel fork dengan suspensi yang paling panjang dari jenis sepeda lainnya. Umumnya sekitar 200 mm.
Karena didesain hanya untuk menuruni bukit, maka sepeda ini biasanya tidak memiliki banyak pilihan percepatan, biasanya maksimal hanya sampai gigi 6. Berbeda dengan jenis MTB lainnya yang bisa sampai 13 gigi/percepatan.
Beberapa rider profesional bahkan ada yang sama sekali tidak menggunakan rantai sepeda (dilepas tanpa rantai). Mereka lebih banyak mengandalkan rem dan keseimbangan karena medan yang dilalui adalah menuruni bukit tanpa adanya tanjakan.
Tentunya sepeda ini tidak cocok digunakan untuk penggunaan harian, apalagi untuk melewati tanjakan.
Contoh Sepeda Downhill:
Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya. Sepeda Downhill tidak hanya digunakan untuk menuruni bukit saja. Namun juga digunakan untuk berbagai aksi freeride yang terkenal ekstrim seperti di kejuaraan Red Bull Rampage dan juga Audi Nines.
Harga Sepeda Downhill:
Berkisar antara Rp. 50 Jutaan hingga ratusan juta.
Sepeda MTB: Fat Bike
Yang paling terlihat mencolok pada sepeda Fat Bike adalah ukuran bannya yang cukup besar.
Diameter lebarnya memang jauh lebih besar daripada jenis sepeda lainnya, malahan sudah setara dengan ban sepeda motor.
Bahkan, lebar bannya pun bisa hampir setara dengan motor sport sekelas 150 – 250 cc.
Pada awalnya, sepeda Fat Bike didesain untuk digunakan pada medan bersalju.
Namun ternyata juga bisa digunakan pada medan off-road seperti halnya sepeda gunung.
Karena ukuran bannya yang besar, tentu bobotnya jadi sedikit lebih berat dan lebih lambat. Sehingga sepeda fat bike lebih cocok digunakan untuk riding santai ataupun berpetualang dengan membawa perlengkapan bikepack yang lebih banyak.
Contoh Sepeda Fat Bike:
Harga Sepeda Fat Bike:
Berkisar antara Rp. 5 Jutaan hingga ratusan juta.
Sepeda MTB: E-Bike
Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini penggunaan sepeda listrik sudah mulai menjadi tren terkini.
Disebut sepeda listrik karena sepeda ini menggunakan baterai sebagai sumber energi penggeraknya.
Walau demikian, sepeda listrik menjadi transportasi yang ramah bagi lingkungan karena tidak menghasilkan gas buang.
Contoh Sepeda Elektrik (E-Bike atau E-MTB):
Sepeda listrik memang sangat berguna, terutama jika kita ingin menempuh perjalanan dengan jarak yang cukup jauh.
Fitur pedal assist yang ada pada sepeda listrik bisa meringankan beban kayuhan. Tentunya, tanpa mengurangi esensi dari bersepeda itu sendiri.
Dengan begitu, kita tidak akan terlalu kelelahan jika ingin melakukan perjalanan yang cukup jauh, ataupun berpetualang ke daerah pegunungan yang mayoritas jalannya didominasi oleh tanjakan yang sangat landai dan panjang.
Saatnya Berpetualang dengan Sepeda MTB!
Nah, sekarang Anda sudah tahu kan apa saja tipe dan jenis-jenis sepeda gunung mtb.
Saatnya untuk mulai berpetualang ke alam terbuka!
Atau baca juga artikel menarik lainnya:
- Alat Perlengkapan Bersepeda yang Wajib Dibawa Goweser Pemula
- Macam Jenis Sepeda Balap dan Sepeda Gunung
Follow dan Subscribe Channel Sepeda GOWEZER di Indonesia :D
Jika Anda mau melihat keseruan berpetualang dengan sepeda gunung setiap Minggunya untuk mendapatkan inspirasi dan info rute bersepeda.
Follow saja akun Instagram @AjiZakaria.
Jangan lupa juga untuk SUBSCRIBE channel Youtube GOWEZER:
Salam gowes dan olahraga! Semoga bermanfaat.
Selanjutnya, kita akan membahas mengenai apa itu sepeda e-bike beserta dengan kelebihannya sebagai solusi sepeda masa depan. Silakan klik banner di bawah ini: