Sejak tahun 2010 kami sudah bergabung dengan Google AdSense, layanan periklanan online terbesar yang disediakan oleh Google.
Ketika itu Google masih belum memiliki kantor cabang di Indonesia. Mayoritas layanannya masih menggunakan bahasa Inggris.
Sedangkan Google baru membuka kantornya di Indonesia pada 30 Maret 2012.
Sehingga status akun kami tersebut terdaftar sebagai akun AdSense US (Amerika Serikat), dan masih terus berlanjut hingga saat ini (2023). Terdaftar sebagai AdSense Blog, bukan AdSense YouTube.
Sementara itu, publisher atau blogger yang bergabung dengan Google AdSense setelah tahun 2012 mungkin sudah dialihkan ke Google AdSense Indonesia (IDR), di mana metode pembayarannya lebih mudah, karena sudah mendukung mata uang rupiah dengan berbagai pilihan bank lokal (sudah tersedia di menu pembayaran).
Sedangkan untuk akun Google AdSense USD ($) yang kami punya, untuk bisa menerima pembayaran ke bank lokal di Indonesia, kita masih harus memasukkan swift code secara manual.
Tidak ada pilihan opsi untuk bank lokal seperti halnya Google AdSense IDR. Kita harus mencari tahu sendiri kode swift code dari masing-masing bank untuk bisa menerima pembayaran internasional/dari luar negeri (Singapore).
Google AdSense USD sebenarnya juga mendukung bank lokal, tapi tidak semua (hanya bank tertentu yang berstatus sebagai bank devisa saja yang didukung), itu pun kita harus memasukkan swift code bank secara manual, agak ribet.
Jadi jika ada yang bertanya apa perbedaan antara Google AdSense USD dengan Google AdSense IDR, perbedaannya terletak pada opsi pembayaran yang didukung.
Karena domisili kami di Indonesia, tentunya untuk akun AdSense IDR lebih cocok dan juga mudah digunakan. Alasannya karena itu tadi, mendukung pilihan pembayaran dengan bank lokal yang tersedia langsung di bagian menu pembayarannya.
Perbedaannya:
- Google AdSense USD = minimum payout adalah $100 (Rp1.500.000)
- Google AdSense IDR = minimum payout adalah Rp1.300.000
Selain itu, perbedaan lainnya biasanya Google AdSense IDR lebih cepat masuknya jika dibandingkan dengan AdSense USD ketika kita menerima pembayaran.
Bagaimana Caranya Beralih dari AdSense USD ke AdSense IDR?
Sayangnya, tidak ada opsi apapun untuk mengubah dari AdSense USD ke IDR.
Jadi cara yang kami lakukan adalah dengan membuat akun AdSense yang baru dengan email dari akun Gmail berbeda.
Lalu bagaimana dengan website yang didaftarkan?
Kami mendaftarkan kembali website/blog yang sama ke akun AdSense IDR yang baru, dan ternyata diterima oleh Google (approved). Meskipun saat itu statusnya masih menggunakan dan menampilkan iklan dari AdSense USD.
Proses pendaftarannya sendiri tergolong cepat, tidak sampai 7 hari atau 1 minggu.
Namun setelah proses pendaftaran disetujui, kami melepas semua kode script AdSense USD di website/blog kami dan menggantinya dengan script dari Adsense IDR yang baru, lalu menutup akun Adsense USD tersebut.
Untuk proses penerimaan verifikasi PIN AdSense kami terima dalam waktu 2 minggu (diantar via POS Indonesia). Sesuai dengan estimasi.
Dikirim dari Google Malaysia, bukan dari Singapura.
Menghapus Akun Google AdSense USD
Saat ini kami sudah menghapus akun Google AdSense USD yang lama, karena syarat untuk mendaftar ke Google Ad Manager yang lebih “premium” kita hanya boleh memiliki satu akun saja.
Jadi saat ini kami fokus menggunakan AdSense IDR dengan pilihan pembayaran yang lebih mudah.
Jumlah pembayaran yang masuk ke rekening juga lebih jelas, karena tidak ada konversi dari mata uang dollar ($) ke rupiah. Jadi jika ada potongan atau biaya lainnya akan lebih mudah untuk diketahui.
Demikian sharing pengalaman kali ini, semoga bisa membantu jika ada yang mengalami hal serupa.
Akhirnya saya ketemu jalan keluar. Baru tahu, website yang sama dan masih ada adsense-nya bisa didaftarkan dengan akun berbeda. Sebenarnya, tak ada masalah dengan adsense dolar atau IDR, hanya saja yg jadi masalah mmg cara pembayaran yang merugikan publisher (wajib wire transfer) dan potongan bank yag besar. Kalau saja, masih Western Union, sy tidak akan mencari cara migrasi ke akun IDR.