🆕 Digital Art Release: Stand With Palestine 💔 🇵🇸  – Lihat di sini

Bahasa Pemrograman Populer Untuk Membuat Website

Aji Zakaria

HTML, JavaScript dan CSS adalah bahasa yang paling umum digunakan untuk membuat halaman website.

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa markup yang digunakan untuk menentukan struktur dan konten dari halaman web, seperti judul, paragraf, table, navigasi halaman, menu, dll.
CSS (Cascading Style Sheets) adalah bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan halaman web, seperti warna, background, tata letak, dan font agar lebih cantik.
Sedangkan JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk menambahkan interaksi dan fitur dinamis ke halaman web, seperti menampilkan pesan notifikasi, memvalidasi input form dan lain-lain.
Ketiganya tegolong sebagai Front-end (client-side) yang source code-nya dapat dilihat oleh pengunjung website

Singkatnya, HTML digunakan untuk menentukan struktur dan konten suatu halaman website, CSS digunakan untuk mengatur tampilan halaman web tersebut, dan JavaScript digunakan untuk menambahkan interaksi dinamis pada halaman web.

Ketiganya dapat digunakan untuk membangun halaman website yang simple, atau sering disebut dengan istilah static website (website statis).

Namun, jika ingin membuat website dinamis yang membutuhkan akses ke database untuk penyimpanan data, maka diperlukan bahasa pemrograman khusus yang berjalan di belakang sistem (server-side).

PHP, Python dan Ruby merupakan beberapa bahasa pemrograman yang paling sering digunakan untuk membuat website dinamis.

Perbedaan PHP, Python dan Ruby

Ketiga bahasa pemrograman ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan para web programmer. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara ketiganya:

1. PHP adalah bahasa pemrograman yang paling umum digunakan untuk membuat website dinamis. Hal ini karena PHP sangat mudah dipelajari dan memiliki banyak dokumentasi dan sumber daya yang tersedia. PHP juga mudah untuk diintegrasikan dengan database MySQL, yang sangat umum digunakan untuk menyimpan data website.
2. Python adalah bahasa pemrograman yang bersifat general-purpose, artinya bisa digunakan untuk banyak hal selain membuat website. Python memiliki sintaksis yang mudah dipahami dan dokumentasi yang lengkap. Selain itu, Python juga memiliki banyak framework yang dapat membantu mempercepat pengembangan website, seperti Django dan Flask.
3. Ruby adalah bahasa pemrograman yang bersifat general-purpose juga, seperti Python. Ruby juga memiliki sintaksis yang mudah dipahami dan terkenal dengan kemampuannya untuk membuat kode yang terstruktur dengan baik. Ruby juga memiliki framework populer seperti Ruby on Rails yang dapat membantu mempercepat pengembangan website.
Ketiganya tegolong sebagai Back-end (server-side)

Selain 3 bahasa pemrograman tersebut, sebenarnya masih ada lagi yang lain seperti C# dengan ASP.NET, Java, Go, Perl, Scala, Rust dan lain-lain.

Tetapi yang mungkin paling umum kita temui pada kebanyakan project web open source rata-rata menggunakan PHP, Python dan juga Ruby.

Lebih Populer PHP, Python atau Ruby Untuk Membuat Website?

PHP adalah bahasa pemrograman yang paling populer digunakan untuk membuat website dinamis. Menurut laporan W3Techs, sekitar 78% dari semua website dinamis di internet saat ini dibuat menggunakan PHP.

Sedangkan Python dan Ruby adalah bahasa pemrograman yang lebih populer digunakan untuk aplikasi desktop dan back-end server dibanding untuk membuat website.

Namun, kedua bahasa pemrograman ini bisa juga digunakan untuk membuat website dinamis dan memiliki beberapa framework yang membantu mempercepat pengembangan website, seperti Django untuk Python dan Ruby on Rails untuk Ruby.

Pilihan terbaik bahasa pemrograman untuk membuat website tergantung pada kebutuhan dan preferensi kita.

Jika kita ingin membuat website dinamis dengan cepat dan mudah, maka PHP mungkin pilihan yang tepat karena memiliki banyak dokumentasi dan sumber daya yang tersedia, serta mudah terintegrasi dengan database.

Namun, jika ingin menggunakan bahasa pemrograman yang lebih general-purpose dan memiliki kemampuan yang lebih luas, maka Python atau Ruby mungkin akan lebih cocok.

Kenapa PHP Sangat Populer?

PHP sangat populer untuk membuat website dinamis karena memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

1. PHP mudah dipelajari:
PHP memiliki sintaksis yang mudah dipahami, terutama bagi programmer yang sudah familiar dengan bahasa pemrograman lain seperti C atau Java.
2. PHP berlisensi open source:
PHP tersedia secara gratis dan sumber kodenya bisa diakses oleh siapapun. Ini membuatnya mudah untuk dikembangkan dan diperbaiki oleh komunitas developer yang luas.
3. PHP banyak didukung oleh web hosting:
Banyak web hosting menyediakan dukungan untuk PHP, sehingga sangat mudah untuk menjalankan aplikasi PHP di server web bagi pengguna pemula sekali pun.
4. PHP terintegrasi dengan database:
PHP mudah terintegrasi dengan database, terutama MySQL, yang sangat populer digunakan untuk menyimpan data website.
5. PHP memiliki banyak dokumentasi dan sumber daya:
Ada banyak dokumentasi dan sumber daya yang tersedia untuk membantu programmer belajar PHP dan mengembangkan aplikasi.

Karena memiliki kelebihan-kelebihan tersebut, PHP menjadi pilihan yang populer bagi programmer yang ingin membuat website dinamis.

Contohnya, website Teksnologi.com ini juga menggunakan bahasa pemrograman PHP karena dibangun dengan platform CMS WordPress.

Contoh Bahasa Pemrograman PHP

Berikut ini adalah contoh sederhana kode PHP yang menampilkan pesan “Hello, World!” di browser:

<?php
   echo "Hello, World!";
?>
Code language: HTML, XML (xml)

Di sini, kode PHP dimulai dengan tag <?php dan diakhiri dengan tag ?>. Di antara kedua tag tersebut terdapat perintah PHP untuk menampilkan pesan “Hello, World!” menggunakan perintah echo.

Berikut ini adalah contoh kode PHP yang menampilkan hasil penjumlahan dua angka:

<?php
   $x = 5;
   $y = 7;
   $z = $x + $y;
   echo "Hasil penjumlahan: $z";
?>
Code language: HTML, XML (xml)

Di sini, kode PHP menentukan variabel $x dengan nilai 5, variabel $y dengan nilai 7, dan variabel $z dengan hasil penjumlahan dari $x dan $y. Kemudian, kode PHP menampilkan pesan “Hasil penjumlahan: 12” di browser, di mana 12 adalah hasil penjumlahan dari 5 dan 7.

Contoh-contoh di atas hanya menunjukkan sintaksis dasar dari PHP. PHP memiliki banyak fitur dan perintah yang lebih kompleks yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi web yang lebih canggih.

Format file yang disimpan dengan bahasa pemrograman PHP memiliki ekstensi namafile.php

Contoh Bahasa Pemrograman Python

Berikut ini adalah contoh sederhana kode Python yang menampilkan pesan “Hello, World!” di console:

print("Hello, World!")
Code language: PHP (php)

Di sini, kode Python menggunakan perintah print untuk menampilkan pesan “Hello, World!” di console.

Berikut ini adalah contoh kode Python yang menampilkan hasil penjumlahan dua angka:

x = 5
y = 7
z = x + y
print("Hasil penjumlahan:", z)
Code language: PHP (php)

Di sini, kode Python menentukan variabel x dengan nilai 5, variabel y dengan nilai 7, dan variabel z dengan hasil penjumlahan dari x dan y. Kemudian, kode Python menampilkan pesan “Hasil penjumlahan: 12” di console, di mana 12 adalah hasil penjumlahan dari 5 dan 7.

Contoh-contoh di atas hanya menunjukkan sintaksis dasar dari Python. Python memiliki banyak fitur dan perintah yang lebih kompleks yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang lebih canggih.

Format file yang disimpan dengan bahasa pemrograman Python memiliki ekstensi namafile.py

Contoh Bahasa Pemrograman Ruby

Berikut ini adalah contoh sederhana kode Ruby yang menampilkan pesan “Hello, World!” di console:

puts "Hello, World!"
Code language: JavaScript (javascript)

Di sini, kode Ruby menggunakan perintah puts untuk menampilkan pesan “Hello, World!” di console.

Berikut ini adalah contoh kode Ruby yang menampilkan hasil penjumlahan dua angka:

x = 5
y = 7
z = x + y
puts "Hasil penjumlahan: #{z}"
Code language: JavaScript (javascript)

Di sini, kode Ruby menentukan variabel x dengan nilai 5, variabel y dengan nilai 7, dan variabel z dengan hasil penjumlahan dari x dan y. Kemudian, kode Ruby menampilkan pesan “Hasil penjumlahan: 12” di console, di mana 12 adalah hasil penjumlahan dari 5 dan 7.

Contoh-contoh di atas hanya menunjukkan sintaksis dasar dari Ruby. Ruby memiliki banyak fitur dan perintah yang lebih kompleks yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang lebih canggih.

Untuk membuat website menggunakan Ruby, kita dapat menggunakan framework seperti Ruby on Rails yang memudahkan pengembangan website dinamis dengan Ruby.

Format file yang disimpan dengan bahasa pemrograman Ruby memiliki ekstensi namafile.rb

Kesimpulan

PHP, Python, dan Ruby adalah sebagian contoh bahasa pemrograman yang populer digunakan untuk membuat aplikasi dan halaman web yang dinamis.

Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya, PHP merupakan bahasa pemrograman yang sangat populer untuk membuat website, tetapi terkadang dianggap kurang mudah dipelajari dibandingkan dengan Python atau Ruby.

Python merupakan bahasa pemrograman yang mudah dipelajari dan memiliki banyak library yang tersedia, tetapi terkadang dianggap kurang cepat dibandingkan dengan PHP atau Ruby.

Ruby merupakan bahasa pemrograman yang memiliki sintaksis yang mudah dipahami dan terkenal dengan framework Ruby on Rails-nya, tetapi terkadang dianggap kurang populer dibandingkan dengan PHP atau Python.

Jadi tinggal disesuaikan saja penggunaannya dengan kebutuhan kita.

Follow:
Sharing tutorial digital art di Instagram: @ajizakaria
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *