🆕 Digital Art Release: Stand With Palestine 💔 🇵🇸  – Lihat di sini

Top 11 UI Framework 2024 Untuk Membangun Antarmuka Website dengan Cepat

Teksnologi

UI Framework dapat memudahkan web developer untuk membangun antarmuka website (user interface) dengan lebih cepat dan mudah.

Karena umumnya framework tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai komponen UI yang siap pakai. Beberapa komponen siap pakai tersebut umumnya sudah menyertakan paket library seperti Icon, CSS, HTML5 dan juga JavaScript.

Berikut ini beberapa top UI/CSS Framework terbaik yang banyak digunakan oleh kalangan web developer untuk membangun website.

Bootstrap

Bootstrap adalah framework web development berbasis HTML, CSS, dan JavaScript yang dirancang untuk mempercepat proses pengembangan responsive website dan juga mobile-first (memprioritaskan perangkat seluler).

Bootstrap menyediakan berbagai komponen, class, dan plugin yang bisa digunakan untuk membuat tampilan website yang menarik dan konsisten di berbagai ukuran layar. Bootstrap juga bersifat open-source, mudah digunakan, dan kompatibel dengan banyak browser.

Tailwind CSS

Tailwind CSS adalah framework CSS modern yang berbasis “utility-first” untuk membuat UI atau tampilan dari aplikasi web yang responsif yang bisa dikustomisasi. Tailwind CSS tidak menyediakan komponen UI bawaan seperti Bootstrap, Bulma, atau Foundation, tetapi memungkinkan pengguna untuk membuat komponen sendiri dengan menggunakan kelas utility yang sudah disediakan. Tailwind CSS juga memiliki ukuran file yang lebih kecil dan lebih mudah dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Tailwind CSS hanya terdiri dari 100% utility class, yaitu class HTML sederhana yang biasanya berada dalam satu scope properti CSS, seperti bg-red-500 untuk background-color: #F87171 atau text-xl untuk font-size: 1.25rem. Dengan menggunakan utility class, pengguna bisa mengontrol dan melakukan kustomisasi properti CSS sesuai dengan keinginannya.

Foundation Framework

Foundation framework dirancang untuk membuat website, aplikasi, dan email yang responsif di berbagai perangkat. Foundation framework bersifat open-source, artinya bebas digunakan dan dikembangkan oleh siapa saja. Foundation framework berbasis SASS, yaitu sebuah preprocessor CSS yang memungkinkan pengguna menulis kode CSS dengan lebih mudah dan efisien.

Bulma

Bulma adalah salah satu framework CSS modern dan open source yang populer dan banyak digunakan oleh para web developer. Bulma berbasis pada Flexbox, yaitu sebuah model layout yang memudahkan dalam membuat tampilan web yang responsif dan fleksibel. Bulma tidak bergantung pada JavaScript, sehingga kita bisa menggunakan library JavaScript apa pun yang kita inginkan.

Chakra UI

Chakra UI adalah sebuah library React modular yang dirancang untuk mendesain website dan aplikasi React Native dengan mudah dan cepat.

Chakra UI menyediakan komponen-komponen yang dapat digunakan kembali, mudah ditata, dan dapat diakses dengan mudah.

Semantic UI

Semantic UI adalah sebuah framework web development berbasis HTML, CSS, dan JavaScript yang dirancang untuk membuat tampilan website yang responsif dan cantik dengan menggunakan HTML yang ramah manusia (human-friendly HTML).

Semantic UI memperlakukan kata dan class sebagai konsep yang dapat ditukar. Class menggunakan sintaks dari bahasa alami seperti hubungan kata benda/modifier, urutan kata, dan jumlah untuk menghubungkan konsep secara intuitif. Semantic UI juga memiliki integrasi dengan beberapa platform seperti React, Angular, Meteor, Ember, dan lain-lain.

Materialize

Materialize adalah framework web development berbasis Material Design.

Material Design adalah sebuah design system yang dibuat dan dirancang oleh Google untuk digunakan pada berbagai aplikasi dan halaman website Google, termasuk Android salah satunya.

Meskipun menggunakan basis dari Material Design buatan Google, namun Materialize Framework tidak dikembangkan oleh Google, melainkan oleh sebuah tim yang terinspirasi oleh konsep material design yang dibuat oleh Google.

UIkit

UIkit adalah sebuah framework web development yang ringan dengan sistem modular yang dirancang dengan menggunakan konsep less is more. UIkit menyediakan berbagai komponen UI yang siap pakai, seperti grid, button, form, navbar, modal, card, dan lain-lain. UIkit juga mendukung tema dan kustomisasi, sehingga kita bisa mengubah warna, ukuran, font, dan gaya sesuai dengan keinginan.

Shoelace

Shoelace adalah sebuah library web components open source yang dirancang untuk membuat website dan aplikasi web dengan komponen yang cantik, mudah digunakan, dan dapat berfungsi di berbagai framework.

Shoelace memiliki banyak komponen yang sudah siap pakai, seperti button, modal, accordion, autocomplete, dan banyak lagi. Kita juga dapat menyesuaikan tampilan dan perilaku komponen dengan CSS. Shoelace juga dibuat dengan memperhatikan aksesibilitas, dukungan React dan built-in localization.

Quasar Framework

Quasar Framework adalah sebuah framework berbasis Vue.js yang bersifat open-source dan berlisensi MIT. Framework ini memungkinkan pengembang web untuk membuat situs web atau aplikasi yang responsif dengan banyak pilihan mode build, seperti SPA, SSR, PWA, Mobile App, Desktop App, dan Browser Extension.

Pengguna hanya perlu menulis kode sekali dan dapat menggunakan kode tersebut untuk berbagai platform. Quasar Framework juga menyediakan banyak komponen UI yang siap pakai, mendukung tema gelap (dark mode) dan terang (light mode), dan memiliki kinerja yang tinggi.

Onsen UI

Onsen UI adalah sebuah framework user interface mobile yang berbasis pada Angular JS, React dan VueJS. Onsen UI memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi mobile yang responsif, dan mudah digunakan dengan berbagai komponen yang siap pakai.

Onsen UI terintegrasi dengan Monaca, sebuah platform pengembangan aplikasi terbuka yang tersimpan di cloud server.

Kesimpulan

Dengan menggunakan UI Framework, pengembangan user interface (UI) untuk kebutuhan aplikasi dan halaman website bisa menjadi lebih mudah dan cepat.

Karena pada umumnya sebuah framework juga menyediakan berbagai komponen UI yang siap pakai, seperti library CSS, HTML dan juga JavaScript.

Dengan begitu, proses pengembangan website bisa menjadi lebih efisien karena dapat menghemat waktu para web developer.

Follow:
Follow us on Instagram: @Teksnologi
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *