Perusahaan induk Facebook, yaitu Meta telah mengembangkan teknologi kompresi file audio dengan menggunakan AI (teknologi kecerdasan buatan).
Metode kompresi file ini diklaim 10x lipat lebih baik dibanding file MP3 pada umumnya tanpa kehilangan kualitas.
Kompresi file memang sudah umum digunakan di internet untuk memperkecil ukuran file dengan tetap mempertahankan kualitasnya tanpa mengalami penurunan secara signifikan.
Tujuan dari kompresi file adalah agar konten multimedia seperti foto, video, audio dan lainnya bisa tetap diakses dengan cepat dan lancar walaupun menggunakan koneksi internet yang lambat. Sehingga tidak harus membutuhkan bandwidth yang besar untuk menikmati konten di internet.
Teknologi Hypercompression Audio Menggunakan AI
Pada projek penelitiannya di Fundamental AI Research (FAIR), Meta telah berhasil mengembangkan metode hypercompression audio yang mereka sebut sebagai Encodec.
Dengan bantuan AI, proses kompresi data didekodekan (decoded) menggunakan neural network. Mereka memanfaatkan machine learning untuk melatih sistem secara bertahap agar bisa menghasilkan size sesuai dengan yang mereka targetkan.
Tanpa kehilangan kualitas, tingkat kompresi yang bisa dicapai bahkan hingga 10x lipat dibanding file mp3.
Yang awalnya 64 kbps, setelah dikompres menjadi hanya 6 kbps saja.
Metode kompresi ini berhasil memproses file audio stereo dengan sampel 48 kHz, yaitu kualitas CD yang merupakan standar untuk distribusi musik.
Teknik Kompresi Tanpa Menurunkan Kualitas Suara
Berikut ini perbandingan kompresi antara Encodec terbaru buatan Meta dengan codec lama seperti EVS dan OPUS.
Encodec buatan Meta bisa tetap mempertahankan kualitas audio-nya, identik dengan kualitas suara originalnya. Sementara EVS terdengar kualitas audionya semakin menurun, hingga OPUS dengan kualitas audio yang semakin “kresek”.
Meta mengembangkan metode kompresi ini dengan menggunakan sistem 3 bagian utama, yaitu:
- Encoder, yang mengambil data yang tidak dikompresi dan mengubahnya menjadi representasi frame rate yang lebih tinggi dan lebih rendah.
- Quantizer, yang merapatkan representasi ini ke ukuran yang mereka targetkan.
- Decoder yaitu langkah terakhir untuk mengubah sinyal terkompresi kembali menjadi bentuk gelombang yang semirip mungkin dengan aslinya
Teknologi Encodec dengan bantuan AI ini sendiri masih dalam tahap pengembangan oleh tim research Meta.
Meskipun belum mencakup konten video sepenuhnya, namun ini merupakan bagian dan inisiatif yang berkelanjutan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik, terutama untuk kebutuhan konferensi video, streaming film, bermain game, atau bahkan untuk kebutuhan virtual reality (VR) dengan teknologi Metaverse yang akan datang.